Network
/photo/2023/02/01/728816830.jpg)
SUMBA STORI - Perjalanan Kongres GMKI Ke XXXVIII di Tana Toraja tahun 2022 menyimpan polemik dan konflik, baik dari sisi pendapat, pandangan hingga melahirkan pemimpin yang akan melanjutkan tanggungjawab sebagai Pengurus Pusat Masa Bakti 2022-2024.
Berjuta harapan dari seluruh kader GMKI setanah air kepada Ketua Umum atau Ketum dan Sekretaris Umum atau Sekum terpilih agar GMKI menjadi organisasi yang lebih baik lagi.
Kongres berakhir dan dilanjutkan dengan kerja formatur selama 30 hari agar mempersiapkan Fungsionaris Pengurus Pusat untuk bersama-sama dengan Ketum dan Sekum terpilih menjalankan tugas dan tanggung jawab.
Baca Juga: Wisata Air Terjun Waikelo Sawah, Daya Tarik dan Keindahan Alam Tiada Duanya
Namun dalam perjalanannya selama mempersiapkan fungsionaris pengurus pusat, kerja formatur yang terdiri dari Ketum dan Sekum terpilih serta tiga cabang hasil keputusan Forum Kongres Ke-XXXVIII tidak menemui titik terang.
Berjalannya formatur memunculkan hal-hal yang tidak sesuai dan yang diinginkan sehingga dari kronologi, surat serta flayer yang telah dibagikan memperlihatkan bagaimana ego yang lebih tinggi sehingga lupa dan merusak motto Ut Omnes Unum Sint.
Pada Sabtu, 28 Januari 2023, Serah terima jabatan (Sertijab) dilaksanakan tanpa kehadiran Ketua Umum terpilih. Sertijab versi Sekretaris Umum terpilih dengan Fungsionaris Pengurus Pusat yang telah ia pilih dan tentukan bersama dengan beberapa formatur tanpa di sepakati oleh Ketua Umum terpilih.
Baca Juga: 5 Manfaat Telur Puyuh Bagi Kesehatan, Nomor 3 Penting?
Kemudian pada Selasa, 31 Januari 2023, Sertijab pun dilangsungkan versi Ketua Umum bersama dengan Fungsionaris Pengurus Pusat yang berbeda dari Sekretaris Umum terpilih.
