Hujan Lebat Landa Jepang, Dua Orang Tewas dan 35 Lainnya Terluka

4 Juni 2023, 18:33 WIB
Ilustrasi hujan lebat. //Antara/Nova Wahyudi

SUMBA STORI - Hujan lebat melanda wilayah yang luas di Jepang mengakibatkan dua orang tewas dan 35 lainnya terluka.

Demikian menurut otoritas lokal pada Sabtu, 3 Juni 2023, sebagaimana dilansir Antara pada Minggu, 4 Juni 2023, menyebabkan longsor dan sungai meluap di banyak wilayah di bagian timur negara itu.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, badai petir diamati terus menerus dari Jumat hingga Sabtu pagi di wilayah barat dan tengah, dengan 23 lokasi di delapan prefektur mengalami rekor hujan lebat dalam 24 jam.

Baca Juga: Liga Inggris: Neymar Pindah ke Manchester United Atau Chelsea? Yuk Simak...

Kondisi cuaca buruk disebabkan oleh hembusan udara panas dan lembab dari Topan Mawar dan hujan udara dingin di dekat pulau utama Hoshu di Jepang.

Badan itu mengatakan Topan kemudian diturunkan menjadi badai ekstratropis pada Sabtu pukul 15:00 setelah melewati Pulau Izu, selatan Tokyo.

Sungai meluap memaksa beberapa pemerintah daerah, seperti Toyoashi di Prefektur Aichi, mengeluarkan peringatan banjir tinggi kepada penduduk, mendesak mereka untuk pindah ke lokasi yang lebih aman.

Baca Juga: De Zerbi Akui Sangat Beruntung Jadi Pelatih Brighton, Alasannya Bikin Geleng-geleng

Di Toyoashi, seorang pria berusia 65 tahun dinyatakan meninggal pada hari Sabtu setelah ditemukan di dalam sebuah mobil di lapangan yang terendam banjir pada Jumat malam, kata polisi, menambahkan bahwa mobil tersebut hampir sepenuhnya terendam banjir.

Seorang pria nelayan di Moka, Prefektur Tochigi, juga meninggal setelah tersangkut di terowongan irigasi.

Setidaknya lima orang hilang, 232 rumah rusak sebagian atau seluruhnya, kata pihak berwenang. Sekitar dua juta penduduk prefektur Gizu, Shizuoka, Aichi dan Mie diminta mengungsi sementara.

Baca Juga: Mengenal Sealand, Negara Terkecil di Dunia, Penduduk Hanya 50 Orang?

Di beberapa bagian Prefektur Shizuoka di kota Hamamatsu, curah hujan mencapai 497,5mm, sementara Toyohashi menerima 419mm dalam 24 jam hingga Sabtu pagi, menurut pernyataan badan tersebut.

Pada Sabtu pagi di wilayah Kanto di Tokyo, curah hujan 47,5 mm diamati selama satu jam di Funabashi, prefektur Chiba, dan 45 mm di bangsal Nerima, Tokyo.

Perusahaan kereta api Central Japan telah melanjutkan layanan kereta cepat antara Tokyo dan Osaka setelah sebelumnya dibatalkan karena hujan.

Baca Juga: Sejumlah Media Sosial Digugat, Ini Alasannya, Wajib Tahu

Layanan di jalur Tokaido Shinkansen telah dibatalkan di jalur Tokyo dan Nagoya di Prefektur Aichi. Kereta antara stasiun Nagoya dan Shin-Osaka beroperasi setiap jam hingga malam hari.

Pada hari Jumat, perusahaan mengoperasikan kereta untuk penumpang yang terdampar di stasiun Tokyo, Nagoya, dan Shin-Osaka. Badan tersebut mengatakan sekitar 5.300 orang menghabiskan malam di dalam mobil.

Penumpang yang terpaksa bermalam di stasiun atau di kereta tampak kelelahan karenanya.

Baca Juga: Investasi Miliaran Dolar, Toyota Serius Kembangkan Kendaraan Listrik di AS Mulai 2025

"Sekitar 80 persen kursi ditempati," kata Kengo Kaku (46 tahun) dari Prefektur Okayama setelah bermalam di kereta cepat di stasiun Tokyo. "Saya bisa merebahkan kursi saya hanya sedikit. Saya tidak bisa tidur lelap."

Stasiun Nagoya tetap dipadati penumpang yang terlantar, bahkan pada Sabtu malam, saat mereka memeriksa status operasional kereta melalui layar elektronik.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.

Editor: Yanto Tena

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler