Sekolah Ditembaki, Ibu di Palestina Bilang Tak Ada Lagi Tempat yang Aman untuk Berlindung

- 5 November 2023, 08:52 WIB
Warga Palestina duduk di antara puing-puing gedung hunian yang rusak, usai serangan Israel, di Gaza, 10 Oktober 2023.
Warga Palestina duduk di antara puing-puing gedung hunian yang rusak, usai serangan Israel, di Gaza, 10 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Saleem/

SUMBA STORI - Serangan penjajah Israel di berbagai wilayah telah mengakibatkan kehidupan yang tidak aman bagi penduduk Palestina. Cerita ini menceritakan tentang seorang ibu yang telah menjadi korban selamat dari pengeboman yang dilakukan oleh penjajah Israel di Sekolah al-Fakhoora. Ia mengisahkan momen yang penuh kedukaan ketika anaknya terluka akibat serpihan peluru.

"Saya bersama anak-anak saya mencoba mendapatkan telur segar untuk diberikan kepada mereka. Mereka kelaparan selama berhari-hari, saya berhasil mendapatkan makanan dan dalam perjalanan pulang rudal ditembakkan ke gedung sekolah. Putri saya terkena pecahan peluru," tutur dia seperti dikutip Sumbastori.com dari Pikiran-Rakyat.com Part of Pikiran Rakyat Media Network, pada Minggu, 5 November 2023.

Seperti pendapat wanita lainnya yang juga menjadi korban serangan Israel, seorang wanita mengungkapkan bahwa tidak ada tempat yang aman untuk mencari perlindungan.

"Ketika rumah kami dibom, kami tidak punya tempat tujuan selain gedung sekolah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Kami pikir sekolah bisa lebih aman," tutur dia, "sekarang, tidak ada tempat yang aman; sekolah-sekolah ditembaki oleh rudal."

Menurutnya, di tempat perlindungannya tidak ada sumber makanan atau air, serta tidak ada akses listrik. Sambil meneteskan air mata, dia berbicara bahwa anak-anak sedang mengalami kekurangan makanan.

"Bahkan pakaian - kami berlari menyelamatkan diri tanpa alas kaki. Kami dihujani rudal; anak-anak kami yang kelaparan dibunuh, dicabik-cabik; yang lain menderita luka kritis," kata dia, "anak-anak kami kelaparan dan mengalami pendarahan; Seluruh dunia menyaksikan."

Menurut pejabat kesehatan, insiden di mana Israel menyerang Sekolah al-Fakhoora telah menyebabkan kematian 12 orang. Ada orang yang melihat langsung dan memberikan keterangan tentang peristiwa yang terjadi di tempat tersebut.

"Kami dibom di dalam sekolah. Anak-anak itu bersama kami," kata saksi mata itu.

Sementara saksi lain berujar, empat orang keluarganya tewas dan terluka. "Kami tak ada hubungannya dengan apa pun yang berhubungan dengan gerakan Hamas," kata dia sambil menangis.

Sejak serangan penjajah Israel ke bumi Palestina pada 7 Oktober 2023, 9.227 nyawa warga Palestina melayang. Adapun dari kubu penjajah, lebih dari 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas.

Serangan menggila

Penjajah Israel semakin meningkatkan serangannya, mereka dilaporkan memuntahkan bom besar-besaran. Serangan yang dilakukan di Gaza bahkan semakin meningkat.

Sejumlah fasilitas menjadi target serangan penjajah Israel. Berdasarkan laporan Al Jazeera pada Sabtu, penjajah menargetkan sekolah, tempat penampungan, area rumah sakit, dan ambulans.

"Setidaknya 12 orang tewas dalam serangan di sekolah di kamp pengungsi Jabalia," kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Laporan sebelumnya mengungkapkan, konvoi ambulans di Gaza juga menjadi sasaran. Pada Jumat, sedikitnya 15 orang tewas akibat serangan penjajah terhadap iring-iringan ambulans itu.***

Disclaimer: Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com Part of Pikiran Rakyat Media Network dengan judul Ibu di Palestina Bilang Tak Ada Lagi Tempat yang Aman untuk Berlindung, Sekolah Ditembaki

Editor: Yanto Tena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x