Sedang Cari Sekolah Gratis untuk Anak Tersayang? SMK Tutim Iya Tekki di Sumba Barat Daya Solusinya

29 Maret 2024, 17:40 WIB
Sedang Cari Sekolah Gratis untuk Anak Tersayang? SMK Tutim Iya Tekki di Sumba Barat Daya Solusinya. /Sumba Stori/Yanto Tena/

SUMBA STORI - Sedang mencari lembaga pendidikan menengah atas sederajat untuk sekolah anak tersayang, tapi kendala di biaya?

Ataukah sedang mencari sekolah gratis dengan tenaga pendidik berkualis? Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tutim Iya Tekki solusinya!

SMK Tutim Iya Tekki adalah sebuah lembaga pendidikan menegah atas yang bernaug dibawa Yayasan Tunas Timur (Yatutim).

Saat ini SMK Tutim Iya Tekki sedang membuka pendaftaran penerimaan siswa baru tahun ajaran (TA) 2024/2025.

Calon peserta didik dapat melakukan pendaftaran secara gratis di SMK Tutim Iya Tekki dengan melengkapi sejumlah dokumen yang menjadi parsyaratan.

Sejumlah persyaratan wajib dibawa seperti surat tanda lulus, foto copy kartu keluarga, akta kelahiran, rapor nilai terakhir, dan dokumen-dokumen lain.

Untuk tempat pendaftaran, calon peserta didik bisa langsung datang ke SMK Tutim Iya Tekki di Desa Sangu Ate, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), NTT.

Pendaftaran dibuka mulai tanggal 1 April hingga 7 Juli 2024. Namun saat ini calon peserta didik sudah bisa mulai mendaftar.

Penftaran juga dapat dilakukan melalui situs resmi SMK Tutim Iya Tekki. Untuk pengumuman hasil seleksi para calon peserta didik akan diumumkan pada tanggal 15 Juli 2024.

Kepala SMK Iya Tekki Yohanes Dedi Lero mengatakan bahwa alasan pihaknya membuka pendaftaran dan sekolah gratis untuk tahun ini dan sebelumnya dalam rangka mendukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualis.

Menurutnya, sekolah tidak hanya bisa mendukung generasi penerus tongkat estafet dalam dunia pendidikan tapi juga harus hadir membawa dampak positif terhadap perekonomian keluarga.

Ia mengaku selama ini, pihak sekolah selalu melakukan kunjungan ke rumah-rumah orang tua siswa/i. Ini dilakukan untuk membangun hubungan emosional antara guru, orang tua dan siswa.

"Tujuanya untuk membangun komunikasi dengan orang tua siswa dan siswi, sehingga mereka bisa membagi waktu untuk memperhatikan anak khususnya dalam ranah pendidikan," katanya.

Dia mejelaskan, sebagian besar orang tua siswa/i adalah petani. Karena fokus di kebun, kata Dedi, waktu orang tua tersebut dengan anak menjadi berkurang.

"Sehingga perhatian terhadap anak-anak secara langsung mengenai sekolah itu berkurang. Anak-anak ke sekolah karena orang tua yang suruh. Tapi habis itu selesai sudah," jelasnya.

"Untuk perkembangan anak anak terkait pendidikan mereka seperti apa di sekolah orang tua tidak tau lagi. Itu yang membuat saya selalu berkunjung ke rumah-rumah orang tua secara langsung," kata dia menambahkan.

Ia berharap, dengan pendekatan yang dilakukan oleh pihaknya terhadap orang tua siswa/i ini dapat membawa perubahan, khususnya untuk kemajuan pendidikan anak.

Bukan itu saja, soal pembiayaan baik sejak awal pendaftaran hingga proses kegiatan belajar mengajar berlangsung semuanya digratiskan.

"Tahun kemarin kita gratiskan. baik itu uang Pendaftaran, uang Sekolah dan uang Komite itu semua kita gratiskan. Tahun ini juga sama, semua kita gratiskan," terangnya.

Menurut Dedi, gratisnya uang sekolah tersebut bertujuan untuk membantu para orang tua fokus dalam mempersiapkan dana untuk kelanjutan pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi.

"Sebenarnya ada uang sekolah. Tapi karena rata-rata siswa dan siswi di sini dari keluarga yang sederhana, orang tua petani, jadi kita berpikir kita gratiskan saja uang sekolahnya. Supaya mereka fokus untuk menyiapkan modal. Selesai sekolah anak-anak mereka bisa lanjut kuliah," tuturnya.***

Editor: Yanto Tena

Tags

Terkini

Terpopuler