Minggu Palma: Memahami Fakta Sejarah dan Maknanya dalam Tradisi Minggu Sengsara

- 24 Maret 2024, 08:42 WIB
Misa Perayaan Minggu Palma di Gereja Katolik Wilayah Santo Yohanes Rasul Kebakkramat yang dipimpin Romo Paroki Santo Pius X Karanganyar, Robertus Tri Widodo, Minggu, 10 April 2022.
Misa Perayaan Minggu Palma di Gereja Katolik Wilayah Santo Yohanes Rasul Kebakkramat yang dipimpin Romo Paroki Santo Pius X Karanganyar, Robertus Tri Widodo, Minggu, 10 April 2022. /Dokumentasi Gisela/

SUMBA STORI - Minggu Palma, yang juga dikenal sebagai Minggu Sengsara, adalah salah satu hari penting dalam liturgi Kristen yang menandai awal dari Pekan Suci sebelum perayaan Paskah.

Perayaan ini diperingati oleh umat Kristen di seluruh dunia sebagai momen yang menggambarkan perjalanan Yesus Kristus menuju penyaliban dan kebangkitan-Nya.

Mari kita lihat fakta sejarah dan makna dari Minggu Palma:

1. Sejarah Minggu Palma

Minggu Palma merujuk pada peristiwa kedatangan Yesus Kristus ke Yerusalem sebelum penyaliban-Nya. Kisah ini tercatat dalam empat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) dalam Alkitab.

Menurut catatan Injil, Yesus datang ke Yerusalem naik keledai sambil diterima oleh orang banyak yang mempersiapkan jalan-Nya dengan dedaunan pohon palma, yang memberikan nama pada hari tersebut.

2. Makna Simbolis

Dedekorasi dengan daun palma pada Minggu Palma memiliki makna simbolis yang dalam dalam tradisi Kristen.

Dedekorasi ini mengingatkan umat Kristiani akan kedatangan Yesus ke Yerusalem sebagai Raja Damai, yang memenuhi ramalan nabi dalam Perjanjian Lama.

Dedekorasi dengan daun palma juga dianggap sebagai simbol kemenangan rohani dan kebangkitan.

3. Tradisi Liturgis

Minggu Palma ditandai dengan prosesi ke gereja yang diikuti oleh umat Kristen sambil membawa daun palma atau daun lainnya.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x