Namun yang tak dapat dijelaskan adalah, tulis Dr. Chouchoud, saat Martha menerima Komuni kudus. Dia tidak dapat menelan ‘Hosti’ tersebut, sebab otot tenggorakannya tidak dapat bergerak, namun Hosti itu dapat lewat secara misterius melalui bibirnya yang tertutup menuju saluran kerongkongannya. Martha tidak dapat makan makanan atau minuman duniawi apapun, namun ia tidak dapat hidup tanpa Ekaristi.
Bagi Martha, menerima Ekaristi adalah sesuatu yang terpenting. Setelah Komuni, ia tenggelam dalam keadaan suka cita yang tak terkatakan. Martha mengalami penghiburan Terang Tuhan dalam Ekaristi, yang menghalau kegelapan hidupnya sebagai seseorang yang nampak tak berdaya.
Kristus memampukan Martha untuk mempersembahkan hidupnya untuk mendoakan ribuan orang yang mengunjunginya. Kata-kata sederhana yang keluar dari bibirnya yang nyaris tidak dapat bergerak itu dapat mengubah hidup mereka.
Baca Juga: Pemberlakuan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Akhirnya Diganti, Berikut Waktu Masuk Sekolah di NTT
Martha membawa banyak orang kepada Kristus. Kesaksian hidupnya menunjukkan bahwa tidak ada suatu penyakit, kesesakan, atau kuasa apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (lih. Rom 8:35-39), yang suatu saat nanti akan menyambut kita dalam Terang-Nya yang abadi.
Mungkin kita tidak lumpuh, dan masih bisa menelan dengan normal…, tapi apakah mata hati kita terbuka seperti Martha, sehingga kita dapat mengalami Terang Tuhan yang memberi pengharapan, dalam Ekaristi?
Doa Penutup
Ya Allah, Engkau menghendaki agar kami mendengarkan Putra-Mu yang terkasih. Semoga Engkau berkenan menggerakkan hati kami dengan Sabda-Mu dan memurnikan mata batin kami agar dapat memandang kemuliaan-Mu dengan sukacita.