Kisah Tragedi di Piala Dunia: Gol Bunuh Diri Berujung Maut

- 11 Februari 2024, 01:10 WIB
Gambar ilustrasi.
Gambar ilustrasi. /Pexels/Alexander Nadrilyanski/

Di pertandingan melawan Amerika Serikat, Kolombia mengalami kesengsaraan saat gol bunuh diri terjadi, menyebabkan mereka menerima kekalahan dan tersisih dari Piala Dunia.

Enam hari setelah insiden itu, tepatnya pada tanggal 2 Juli 1994, Escobar pulang setelah menghadiri acara dengan temannya.

Tiba-tiba, dia dihampiri oleh tiga orang yang tidak dikenal dan mereka langsung menembakinya dengan menggunakan enam peluru. Di setiap tembakan, mereka berteriak 'gol'. Akibatnya, Escobar meninggal dunia.

Situasi ini menimbulkan berbagai spekulasi di mana banyak orang mengasumsikan bahwa ini adalah skema yang direncanakan oleh seorang mafia perjudian yang tidak puas dengan kekalahan Kolombia dan menyebabkan kerugian yang signifikan.

Humberto Casto Munos ditetapkan sebagai tersangka dan penembak Andres Escobar meskipun dalang utamanya adalah majikan dari Munos yang merupakan seorang bandar judi.

Kematian Escobar merupakan sebuah tragedi yang sangat dirasakan oleh masyarakat Kolombia yang menggemari sepakbola karena mereka telah kehilangan seseorang yang memiliki bakat luar biasa.

Pada saat pemakaman Escobar, peti matinya diselimuti oleh bendera Kolombia sebagai tanda penghargaan kepada pahlawan yang telah berjasa di dunia sepakbola Kolombia. 

Dirangkum dari berbagai sumber, pemakaman Andres Escobar bahkan dihadiri oleh sekitar 120 ribu orang. Ini karena Andres Escobar dianggap sebagai pahlawan oleh rakyat Kolombia.

Jasad Escobar dimakamkan di Montesacro Cemetery di Meddelin. Delapan tahun setelah kejadian tragis tersebut, pemerintah Medellin, tempat kelahiran Escobar, kemudian mendirikan sebuah patung.

Patung Andres Escobar ini didirikan oleh pemerintah Medellin sebagai bentuk penghargaan terhadap sang kapten Timnas Kolombia 1994 itu.***

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x