Toyota Mirai Berbahan Bakar Hidrogen di xEV Center, Yuk Intip Cara Kerjanya

- 23 Januari 2024, 13:41 WIB
Tampak samping Toyota Mirai berbahan hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di xEV Center milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Senin, 22 Januari 2024.
Tampak samping Toyota Mirai berbahan hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di xEV Center milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Senin, 22 Januari 2024. /ANTARA/Lia Wanadriani Santosa/

SUMBA STORI - Salah satu hal baru yang bisa ditemui saat mengunjungi fasilitas pembelajaran elektrifikasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) adalah Toyota Mirae yang menggunakan bahan bakar hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

xEV Center presenter Nathasya Natalia menyampaikan bahwa Toyota Mirai akan tersedia di fasilitas tersebut mulai pertengahan tahun 2023 atau sekitar satu tahun setelah xEV Center diresmikan pada bulan Mei 2022.

Kendaraan ini mengoperasikan dirinya dengan menggunakan fuel cell sebagai sumber energi daripada menggabungkan mesin dan baterai seperti yang diterapkan dalam kendaraan hybrid.

"Dia itu punya salah satu platform di sini untuk me-generate listrik melalui stack. Jadi hidrogen itu akan di-generate sehingga bisa menghasilkan listrik dan ujungnya dia akan keluar air," jelas Nathasya seperti dikutip dari Antara, pada Selasa, 23 Januari 2024.

Ketika kendaraan berjalan dengan kecepatan yang lambat seperti 30 km/jam, maka sumber energinya berasal dari baterai.

Kata dia, jika pada awal perjalanan kecepatan berkendara berada pada kisaran 50-60 km/jam, energi akan dialirkan ke baterai kendaraan untuk mengisi ulang baterai tersebut. Kendaraan tersebut tetap beroperasi menggunakan energi yang dihasilkan dari hidrogen.

"Fungsi? Sama seperti hybrid, keduanya akan menyuplai, karena dia butuh akselarasi penuh jadi baik dari stack-nya dan dari baterai akan menyuplai sehingga dia bisa akselarasi penuh atau ngebut," imbuh Nathasya.

Selain membahas cara kerja kendaraan, Nathasya juga mengulas mengenai tingkah laku saat mengendarai mobil listrik. Sama seperti yang disampaikan Irwin Tristanto, General Manager Engineering Management Divisi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), dalam wawancara yang sama, dia menekankan perlunya para pengendara merencanakan perjalanan mereka dengan lebih cermat, mulai dari memprediksi jarak tempuh hingga mengatur penggunaan daya baterai.

"Mau ke mana, berapa km dan reduce berapa persen (baterainya). Jadi saat ini harus benar-benar terencana di mana bisa nge-charge, jangan sampai sudah 20 persen baru cari charger-an. Memang dianjurkan, mendekati 20 persen itu sudah mulai mencari (stasiun pengisian)," jelas dia.

Halaman:

Editor: Yanto Tena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x