SUMBA STORI - Rerumputan hijau menyelimuti Perbukitan Tenau, Sumba Timur dengan kontur alam perbukitan Sumba yang indah.
Di bawah langit luas nan indah, berdiri di atas bukit Tenau merasakan angin sepoi-sepoi sesekali adalah salah satu cara terbaik untuk melupakan penatnya pekerjaan dan hiruk pikuk kota yang menerjang.
Saat musim kemarau, bukit-bukit ini berubah menjadi savana coklat yang menakutkan. Meski vegetasi hijau sedang dalam kondisi terbaiknya, panorama perbukitan ini terlalu sempurna untuk disandingkan dengan langit biru jernih.
Baca Juga: 12 Ciri Jika Ada Orang Ketiga Dalam Hubungan, Nomor 3 Bikin Kesal, Nomor 7 Bikin Emosi
Mulai dari pusat kota Waingapu 15 km, kita bisa mengunjungi daerah perbukitan ajaib ini tidak jauh dari Jembatan Kambaniru di desa Tenau.
Di daerah pegunungan ini, dengan pengaturan waktu yang cermat, Anda bisa mendapatkan foto yang bagus.
Jadi apakah keindahan di balik bukit Tenau itu?
1. Rumput di Perbukitan
Tampak tak berujung, mengingatkan pada bukit Teletubbies, mungkin dalam versi yang lebih curam. Di musim hujan, kita akan melihat bukit-bukit yang diselimuti rerumputan hijau. Dipadukan dengan birunya langit Sumba yang cemerlang memberikan perspektif yang menyegarkan mata.
Baca Juga: Bikin Nikmat Tak Terbendung, Begini Cara Mengolah Sayur Daun Ubi Tumbuk Ala Sumba
Tak kalah indahnya, di musim kemarau akan terlihat rerumputan kuning keemasan. Di musim ini, pemandangan bukit menjadi lebih indah jika dipadukan dengan sinar matahari pagi atau sore hari.
2. Menyaksikan Matahari Terbit
Bukit Tenau dikatakan sebagai tempat melihat matahari terbit terindah di Pulau Sumba. Di sini kita bisa melihat matahari terbit dari udara, apalagi jika kita cukup beruntung datang pada hari yang cerah.
Untuk mendapatkan pemandangan terbaik, pengunjung harus datang minimal jam 5 pagi. Pengunjung akan melihat matahari dengan sinar keemasan terbit dari ufuk timur, dengan langit biru jernih dan udara segar.
3. Tempat Menemukan Ketenangan
Pemandangan Perbukitan Tenau yang menakjubkan membantu kita menata kembali pikiran kita yang terbiasa dengan hiruk pikuk kota yang padat. Pengunjung bisa duduk di pinggir bukit sambil bercengkrama dengan teman. Pengunjung juga bisa menikmati perbekalan yang mereka bawa, namun jangan lupa untuk membawa kembali sampahnya.
4. Fotografi Spektakuler
Sebenarnya tidak sulit mendapatkan foto yang bagus dengan latar belakang Bukit Tenau. Sebagian besar wisatawan di sini berfoto dengan membelakangi fotografer untuk mendapatkan kesan magis. Atau berfoto dengan kuda-kuda penduduk setempat. Berfoto dengan tekstil khas Sumba juga penting, yang benar-benar membuat pernyataan jika Anda berada di Sumba.
Waktu terbaik untuk mengambil foto yang bagus adalah di pagi hari untuk mendapatkan golden hour. Memotret di sore hari tidak menjadi masalah, karena kita bisa menikmati indahnya cahaya matahari sore. Kalau punya uang lebih, bisa foto-foto dengan drone di sini, lebih bagus lagi. Dengan drone, jangkauan foto dan video yang dihasilkan bisa lebih luas dan lebih estetis.***