Bupati Sumba Barat: Pasola Adalah Aset Budaya Yang Harus Kita Jaga dan Pelihara

4 Maret 2023, 20:55 WIB
Bupati Sumba Barat: Pasola Adalah Aset Budaya Yang Harus Kita Jaga dan Pelihara. /Sumba Stori/

SUMBA STORI - Berbicara tentang tradisi di Indonesia memang tak ada habisnya. Salah satu tradisi di Sumba Barat yang digelar untuk merayakan musim tanam padi adalah pasola.

Bagi masyarakat Sumba, tradisi ini merupakan bagian dari upacara ritual Marapu, permohonan pengampunan, serta rasa syukur atas kemakmuran dan hasil panen yang melimpah. Tradisi pasola berbentuk permainan yang mengutamakan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas kuda.

Menurut Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade pada saat memberikan bantuan bagi para Rato penyelenggara Pasola, Jumat 3 Maret 2023 di aula kantor Kecamatan Wanukaka, ritual Pasola adalah aset kekayaan budaya yang harus dijaga dan pelihara karena merupakan satu-satunya atraksi ritual yang tidak ada di belahan dunia lainnya.

Baca Juga: Umat Islam Dimbau Bersatu Dalam Penentuan Awal Bulan Ramadhan

Bupati Yohanis Dade berharap atraksi Pasola yang akan diselenggarakan di Kecamatan Wanukaka ini dapat berjalan dengan aman dan tertib tanpa ada keributan sehingga pengunjung maupun wisatawan dapat menikmati pertunjukan pasola yang diselenggarakan.

Atraksi Pasola adalah merupakan akar tradisi yang tertanam jauh dalam budaya masyarakat Sumba. Sebuah kebanggaan bagi warga Sumba Barat khususnya.

Disebut Pasola karena tradisi ini digelar dengan menggunakan sola atau kayu lembing. Hingga saat ini, tradisi tersebut masih terus digelar dan kerap mendatangkan perhatian dari banyak wisatawan.

Baca Juga: Dinilai Putusan PN Jakpus Keliru, Steve: PP GMKI Siap Kawal Banding KPU

Sejumlah stasiun televisi juga telah menyiarkannya. Di sinilah daya tariknya agar wisatawan yang datang menyaksikan bisa merasakan hal berbeda dari Pasola, tidak semata sebagai pertunjukkan berkuda. 

“Mari kita hormati ritual ini dengan baik, kami berharap ritual ini harus tetap dijaga dan dilestarikan. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi yang menjaganya. Pasola adalah warisan leluhur yang perlu dilestarikan. Pasola adalah aset pariwisata Sumba Barat. Pasola adalah warisan budaya yang harus tetap dilestarikan dan dikembangkan. Tolong tinggalkan minuman keras. Salah satu penyebab kekacauan adalah minuman keras," ungkap Bupati.

Untuk itu Bupati juga mengharapkan jangan sampai dalam pelaksanaan Pasola dikotori unsur balas dendam dan mempertontonkan hal yang tidak pantas bagi masyarakat.

Baca Juga: Pantau Sekolah Pukul 5.30 Pagi di SMA Negeri 6 Kota Kupang, Gubernur NTT: Orang Hebat Tidak Hanya Cerdas Tapi

Ia mengingatkan jangan malah kita yang merusak budaya kita sendiri dengan melakukan hal-hal yang kurang pantas, karena jika itu terjadi bisa jadi kedepan bisa jadi Pasola tidak bisa lagi diadakan jika masyarakat ataupun pelaku atraksi Pasola tidak dapat menjaganya.

“Kalau bukan kita orang asli daerah ini yang menjaga warisan leluhur dan aset Wanukaka ini, siapa lagi yang akan menjaganya,” kata Bupati Yohanis Dade.

Bupati juga meminta dukungan semua pihak demi terselenggaranya even Pasola tersebut. Menurutnya Pasola buka hanya sekedar atraksi perang berkuda, namun adalah ritual adat berdasarkan Kepercayaan Marapu.

 Baca Juga: Pemuda di NTT Perkosa Gadis Bawah Umur dan Rekam Aksi Bejatnya

Ia ingin semua punya rasa memiliki atas ritual tersebut sehingga semua dapat menjaganya.

Sebelumnya, dijelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisat Kabupaten Sumba Barat, bahwa bantuan yang diberikan sebagai bentuk dukungan Pemerintah Daerah kepada para Rato dalam pelaksanaan ritual Pasola yang juga bertujuan sebagai upaya pelestarian dan peningkatan daya tarik wisatawan.

Kadis pariwisata juga menerangkan bahwa di Kecamatan Wanukaka terdapat 7 Suku penanggungjawab penyelenggara Pasola yang memiliki tugas masing-masing.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.

Editor: Yanto Tena

Tags

Terkini

Terpopuler