5 Fakta Menarik dari Kampung Raja Prailiu di Sumba Timur

- 9 Maret 2024, 17:02 WIB
Seorang pria dan wanita mengenakan pakian adat Sumba disebuah rumah di Kampung Raja Prailiu Sumba Timur.
Seorang pria dan wanita mengenakan pakian adat Sumba disebuah rumah di Kampung Raja Prailiu Sumba Timur. /Sumba Stori/Yanto Tena/

Di Kampung Raja Prailiu, kubur anggota keluarga Maramba sering kali dihiasi dengan patung hewan yang dipahat, mengikuti tradisi kuburan batu di daerah tersebut.

Satu dari beberapa kubur batu yang dapat diamati di Kampung Raja Prailiu adalah kubur batu Raja Tamu Umbu Njaka.

Tempat peristirahatan terakhirnya berupa kuburan yang terbuat dari batu yang mempunyai berat sekitar 40 ton.

Kurban yang terdiri dari babi, serta hewan-hewan lainnya, dan juga sejumlah besar kain tenun dari masyarakat dan kerabat yang datang untuk melayat, semua ditempatkan ke dalam liang kubur yang terbuat dari batu.

Penduduk di daerah ini meyakini bahwa kain tenun tersebut adalah warisan dari keluarga atau kerabat yang telah meninggal sebagai simbol perhatian kepada yang baru meninggal.

3) Penghasil Kain Tenun 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kampung Raja Prailiu terkenal sebagai salah satu daerah di Sumba Timur yang memproduksi kain tenun.

Tidak hanya membeli, kamu juga dapat menyaksikan seluruh tahapan pembuatan produk ini, mulai dari memintal hingga proses pewarnaan yang dilakukan dengan menggunakan tangan dan peralatan tradisional.

Warna yang dimanfaatkan berasal dari bahan-bahan alam. Pola-pola yang dipakai beraneka ragam, tetapi secara umum mencerminkan kehidupan masyarakat di Sumba.

Mereka menyampaikan hubungan mereka dengan alam dan makhluk lain melalui kain yang dikumpulkan.

4) Sambut Tamu dengan Menyajikan Sirih Pinang

Salah satu hal unik yang ditemukan di masyarakat Kampung Raja Prailiu adalah adat menyuguhkan sirih pinang sebagai tanda selamat datang kepada tamu.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah