Optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan, Dosen dan Mahasiswa Keperawatan Waikabubak Aktif Kegiatan Posyandu

21 Maret 2024, 10:22 WIB
Optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan, Dosen dan Mahasiswa Keperawatan Waikabubak Terlibat Kegiatan Posyandu. /Sumba Stori/Ririn Widyastuti, S.ST., M.Keb/

SUMBA STORI - 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan periode dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, merupakan periode kritis yang menentukan tumbuh kembang anak.

Pada periode ini, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan otak yang pesat, sehingga sangat rentan terhadap kekurangan gizi dan infeksi.

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), sebagai layanan kesehatan dasar di Indonesia memiliki peran penting dalam mencegah stunting. 1000 HPK yang juga dikenal sebagai jendela kritis, memiliki hubungan yang sangat erat dengan stunting.

Grasiana F. Boa, S.Kep,Ns.,M.Kep mengungkapkan dengan adanya keterlibatan Dosen dan Mahasiswa Prodi Keperawatan Waikabubak dalam Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak (Stunting, Kesehatan Mental Anak, ASI Ekskklusif) pada Posyandu KIA membantu para Ibu untuk lebih memahami tentang pentingnya periode emas 1000 hari pertama kehidupan sebagai salah satu langkah dini pencegahan stunting.

"Stunting juga menyebabkan banyak masalah pada anak, baik saat pertumbuhan maupun setelah anak beranjak dewasa. Dampak kesehatan yang terjadi akibat stunting adalah gagal tumbuh yang menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik anak," katanya.

Selain itu, setelah mendapatkan sosialisasi kesehatan, dilakukan pijat oksitosin pada ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI dan pijat bayi untuk membantu meningkatkan nafsu makan pada anak.

Jumlah sasaran pada hari ini adalah 80 bayi atau balita dan 6 ibu hamil yang datang ke posyandu. Salah satu ibu balita yang bernama Yunita (28) mengatakan bahwa produksi ASInya berkurang.

Dia mengatakan pada saat dilakukan pemijatan back massage atau pijat oksitosin oleh Ibu Grasiana, ASInya keluar banyak. Dia merasa heran, padahal selama ini ASI yang keluar sedikit.

Dia mengatakan bahwa Ibu Grasiana menyarankan selain dengan pijat oksitosin untuk memperbanyak produksi ASI adalah dengan konsumsi sayuran hijau seperti kelor, daun katuk dan juga kacang-kacangan.

Maria Mencyana P. Saghu,S.Kep,Ns.,M.Kes menambahkan bahwa melalui kegiatan posyandu ini, Dosen dan Nahasiswa Prodi Keperawatan Waikabubak Poltekkes Kemenkes Kupang juga bisa berbagi informasi kepada para orang tua akan pentingnya kesadaran keluarga khususnya orang tua terhadap kesehatan mental anak.

Hal ini dikarenakan apabila selama proses tumbuh kembang seorang anak memiliki mental yang sehat, maka anak dapat berkonsentrasi, bersosialisasi dan dapat mengelola emosional serta komunikasi dengan baik, karena pengelolaan emosional dan komunikasi yang baik sejak dini merupakan bekal menuju masa depan yang optimal, lanjutnya.

"Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu ujung tombak dalam upaya pencegahan gangguan mental pada anak, ditengah meningkatnya kasus kesehatan mental pada anak, posyandu dapat menjadi wadah edukasi dan deteksi dini yang efektif," ujarnya.

Sementara itu, Dessy Natalia Riti, S.Kep.Ns menambahkan, keterlibatan orang tua dalam merawat, membimbing, dan mensejahterakan anak merupakan investasi terbaik untuk masa depan anak.

Dengan memberikan kasih sayang, perhatian, pendidikan, dan bimbingan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi individu yang sehat, bahagia, dan sukses," kata Dessy menmambahkan.

Senada dengan pernyataan yang diberikan oleh dosennya, Golgema Bulu menyampaikan dia sangat senang bisa terlibat pada kegiatan ini. Mahasiswa dapat terlibat langsung dalam lima meja pelayanan di posyandu yang meliputi pendaftaran, penimbangan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB), pencatatan, penyuluhan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Kegiatan posyandu berjalan dengan lancar.***(Artikel ini ditulis oleh Ririn Widyastuti, S.ST., M.Keb, Kasub Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prodi Keperawatan Waikabubak Poltekkes Kemenkes Kupang).

 

 

 

 

 

Editor: Yanto Tena

Tags

Terkini

Terpopuler