SUMBA STORI - Berdasarkan hasil pemetaan studi yang dilakukan oleh Save the Children pada tahun 2022 terhadap 250 siswa di enam kecamatan di Sumba Barat, menunjukkan 55% siswa mengakui dapat memahami isu sosial di lingkungannya.
Sekitar 77% siswa ingin membuat perubahan dan berkontribusi, tetapi mereka tidak percaya diri untuk mendiskusikan ide yang dimiliki dengan orang dewasa.
Dalam rangka mendukung dan mendorong perkembangan ide-ide inovatif anak-anak dan orang muda, Save the Children menginisiasi program Inclusive Incubator for Young Changemakers (i2Change).
Baca Juga: Soal Judi di Kabupaten SBD, Anggota DPRD Minta Jangan Takut: Saya akan Diskusi dengan Pimpinan
Program i2Change bertujuan untuk memberdayakan serta menyediakan ruang aman bagi anak-anak dan kelompok remaja usia 15-24 tahun yang terdampak ketidaksetaraan dan diskriminasi untuk memimpin aksi perubahan dalam menyelesaikan isu-isu sosial di sekitar.
Pendekatan yang dilakukan pada program ini mengacu pada tiga pilar, yaitu kesempatan yang setara, belajar dan praktik, dan menggaungkan suara anak.
Untuk mewujudkan misi dari program i2Change, Save the Children menyelenggarakan kompetisi ide inovasi, Solve-A-Thon, sebagai wadah bagi para anak-anak dan orang muda di Sumba untuk belajar membuat proyek perubahan dan memberikan solusi konkret berbagai permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat di sekitar mereka.