Network
SUMBA STORI - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini dihebohkan dengan kebijakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat alias VBL terkait siswa SMA/SMK sederajat di daerah itu masuk sekolah mulai jam 5 pagi.
Bahkan, kebijakan sekolah jam 5 pagi yang diterapkan di beberapa sekolah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang diberlakukan Dinas Pendidikan NTT di era kepemimpinan VBL tersebut menuai banyak kritikan dari berbagai kalangan.
Setelah masa kepemimpinan Gubernur NTT VBL dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi alias JNS, berakhir pada 5 September 2023, ada beberapa kebijakan yang kemudian tidak dilanjutkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur NTT Ayodhi GL Kalake, salah satunya kebijakan sekolah jam 5 pagi.
Kebijakan sekolah jam 5 pagi yang diberlakukan sejak Maret 2023 di beberapa SMA/SMK sederajat di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur telah resmi dibatalkan atau dihentikan oleh Pj Gubernur NTT Ayodhi GL Kalake.
Hal demikian diungkapkan tegas oleh Pj Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake dalam jawaban Gubernur terhadap pandangan umum fraksi-fraksi DPRD NTT dalam sidang paripurna DPRD NTT, pada Kamis 21 September 2023.
Dalam sidang paripurna DPRD NTT, Ayodhia GL Kalake dengan tegas menyatakan bahwa jam masuk sekolah dikembalikan ke waktu semula yaitu pukul 07.00 Wita.
“Terhadap penerapan kebijakan masuk sekolah jam 05.30 Wita yang berlaku pada SMA-SMK di Kota Kupang, pemerintah telah mengambil langkah bahwa mulai tanggal 21 September 2023 jam masuk sekolah dikembalikan ke jadwal masuk semula yaitu jam 07.00 Wita,” katanya tegas, dikutip OkeNTT Part of Pikiran Rakyat Media Network, pada Jumat, 22 September 2023.
Diketahui, kebijakan sekolah jam 5 pagi disampaikan mantan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat alias VBL dalam pertemuan dengan sejumlah guru serta kepala SMA/SMK di Kota Kupang pada Rabu, 23 Februari 2023 lalu.
