Network
SUMBA STORI - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kerap dianggap sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi di Indonesia.
Namun, Provinsi NTT telah berhasil membuktikan dedikasinya dalam pembangunan dengan memiliki beberapa fasilitas dan infrastruktur yang luar biasa.
Salah satu contohnya adalah Jembatan Petuk, yang bukan hanya berperan sebagai sarana transportasi tetapi juga mendemonstrasikan kemajuan masyarakat NTT.
Pada tahun 2017, konstruksi Jembatan Petuk berhasil diselesaikan setelah dimulai pada tahun 2015.
Jembatan ini memiliki peranan penting dalam mempermudah akses transportasi dari Kota Kupang ke Pelabuhan Tenau dan juga ke berbagai daerah di daratan Timor Barat.
Proyek ini tidak hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp235 miliar, melainkan juga menunjukkan kemajuan teknologi dengan menjadi Jembatan Pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi gelagar beton prestress (pra tekan).
Jembatan Petuk tidak hanya merupakan sebuah struktur fungsional saja, namun juga memiliki panjang yang mencapai 337 meter dan terdiri dari lima pilar dengan ketinggian antara 25 dan 35 meter.
Rancangannya menggabungkan hiasan tradisional daerah, menciptakan lambang kebanggaan inovatif bagi penduduk lokal di NTT dan Kupang.
Prestasi ini tidak hanya menangani masalah kemacetan di Kota Kupang, tetapi juga meningkatkan keindahan dan kebudayaan lokal.
