SMAK Mera Kehe di Sumba Barat Daya Terima Izin Operasional, Ini Pesan Kabid Bimas Kristen Kemenag NTT

- 28 Maret 2024, 23:32 WIB
Penyerahan SK izin operasional oleh Kabid Bimas Kristen Yakobis Oktavianus kepada Ketua Yayasan Pendidikan Mera Kehe.
Penyerahan SK izin operasional oleh Kabid Bimas Kristen Yakobis Oktavianus kepada Ketua Yayasan Pendidikan Mera Kehe. /Sumba Stori/Eddy/

SUMBA STORI - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) secara resmi menyampaikan Surat Keputusan (SK) izin operasional SMAK Mera Kehe di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prosesi penyerahan SK izin operasional tersebut dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat (Kabid Bimas) Kristen di GKS Jemaat Waikadada, Kecamatan Kodi Bangedo, Senin, 25 Maret 2024.

Kabid Bimas Kristen Kanwil Kemenag NTT, Yakobis Oktavianus dalam sambutannya menyampaikan profisiat dan penghargaan kepada masyarakat di Kodi Bangedo yang telah berjuang menghadirkan lembaga pendidikan umum di wilayah tersebut.

Ia menyampaikan bahwa dalam setiap usaha dan kerja keras manusia pasti ada tantangan dan rintangan. Namum untuk melewati itu, dibutuhkan komitment yang kuat dan meyakini setiap proses pasti ada hasil. Pasalnya, Tuhan pasti hadir untuk menolong umat-Nya dalam setiap perjuangan hidup.

“Apa yang menjadi usaha dan komitment kita selama ini, dan hari ini Tuhan hadir tepat waktu untuk SMAK Mera Kehe. Seluruh jemaat di Klasis Kodi Bangedo dan kami sebagai pemerintah yakin bahwa apa yang kita rayakan hari ini bukanlah sesuatu yang kebetulan," kata Bobi begitu disapa akrab.

"Proses yang terjadi hari hari ini bukan semata-mata hasil usaha dari Kemenag RI, Bimas Kristen NTT dan Kemenag Kabupaten SBD, melainkan ini semua adalah karena campur tangan Tuhan yang berkarya melalui tangan semua orang sehingga izin operasional SMAK Mera Kehe bisa terjawab hari ini,” katanya menambahkan.

Selain itu, ujar dia, terjawabnya izin operasional SMAK Mera Kehe tidak terlepas dari sebuah proses peradaban yang humanis. Karena dalam kehidupan manusia harus saling peduli satu sama lain termasuk dalam dunia pendidikan.

"Kita saling peduli karena kepentingan kita berada dalam diri orang lain dan kepentingan orang lain berada dalam diri kita. Oleh karena itu prinsip simbiosis mutualisme perlu menjadi kekhasan kita untuk melangka bersama tanpa menjatuhkan yang lain," ujarnya.

Menurutnya dunia pendidikan dewasa ini sudah bergerak selaras dengan perkembangan jaman. Pendidikan menjadi sangat penting bagi hidup manusia karena melalui-Nya, manusia dapat melihat dan tahu tentang dunia dan segala keindahannya, apa lagi berhadapan dengan ajaran Tuhan Sang Guru Agung.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x