5 Ribu Orang Jadi Korban Buntut Demo Al-Zaytun hingga Terjadi Ricuh, Simak Faktanya

25 Juni 2023, 00:45 WIB
Ilustrasi demo /Antara/Nova Wahyuni/

SUMBA STORI - Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), menarik perhatian publik melalui unggahan salat Idul Fitri pada 2023.

Dalam video itu, terlihat barisan salat Idul Fitri di Ponpes Al-Zaytun dicampur antara pria dan wanita. Padahal, dalam ajaran agama Islam, perempuan dan laki-laki harus shalat di barisan berbeda.

Dugaan adanya penyimpangan ajaran agama Islam ini, kemudian memunculkan sejumlah unjuk rasa di sekitar pondok pesantren yang dibangun sejak 1996 tersebut.

Baca Juga: Lionel Messi Berikan Kaos Tim ke Jokowi sebagai Permintaan Maaf, Ini Faktanya!

Salah satu aksi demo yang berlangsung di Ponpes Al-Zaytun, bahkan diklaim memakan hingga 5.000 korban.  

"BREAKING NEWS 5.000 ORANG TERLUKA PARAH BENTROK POLISI & MASSA DI AL ZAYTUN RICUH," demikian isi narasi yang diedarkan di Facebook pada 20 Juni 2023.

Lantas, benarkah demo di Ponpes Al-Zaytun memakan korban hingga 5.000 orang?

Baca Juga: Cek Fakta: FIFA Kecam Lionel Messi Karena tidak Main di Indonesia, Benarkah?

Faktanya, berdasarkan pencarian informasi, aksi unjuk rasa di Al- Zaytun memang sempat terjadi pada 15 Juni dan 22 Juni 2023. 

Walau demikian, demo tersebut sama sekali tidak memakan korban, sebagaimana disampaikan Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar dalam berita ANTARA.

Fahri menuturkan, beberapa pendemo dari Forum Solidaritas Dharma Ayu yang menggelar aksi di depan Ponpes Al-Zaytun pada 22 Juni 2023, sempat memaksa masuk ke depan gerbang yang sudah dijaga oleh para petugas.

Baca Juga: Cek Fakta: Megawati Jadikan Jokowi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan pada 15 Juni, Benarkah?

Kendati, setelah diamankan tidak ditemukan unsur pidana, sehingga langsung dikembalikan kepada rombongan.

Dari hasil penelusuran, tidak ditemukan pula kabar valid dan resmi yang membenarkan adanya 5.000 korban kericuhan dari aksi unjuk rasa di Ponpes Al-Zaytun, sehingga informasi yang dibagikan di Facebook itu masuk kategori hoaks alias tidak benar.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.

Editor: Yanto Tena

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler