Sumba dan Sumbawa Beda? Yuk Simak Selengkapnya Disini

25 Februari 2023, 10:57 WIB
Kampung Adat Prai Ijin, Desa Tebara, Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat. /Tangkapan Layar Google/Anglwit Chanel CT/

SUMBA STORI - Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya? Dari pada kamu nanya dan bertanya-tanya, ayo simak disini perbedaan antara Sumba dan Sumbawa.

Pulau Sumba secara administratif terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT.

Daerah ini memiliki bentang alam yang sebagian besar berumput dan sangat beragam secara biologis.

Baca Juga: Tega, Pria di NTT Perkosa Sepupu Kandung, Awalnya Begini...

Pesona Pulau Sumba terletak pada keindahan pulau yang eksotik. Pulau ini terkenal dengan wisatanya.

Salah satu perjalanan ke Pulau Sumba, pengunjung bisa melewati bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali menuju Bandara Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) atau Bandara El Tari di Kupang.

Untuk diketahui bahwa Sumba ternyata berbeda dengan Sumbawa. Sumba terletak di Provinsi NTT, sedangkan Sumbawa di Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB.

Baca Juga: Profil dan Biodata Novita Suzimri Bili, Gadis Desa Asal Sumba Harumkan Nama Provinsi NTT

Nama Pulau Sumba berasal dari gabungan tradisi lisan penduduk setempat, sejarah yang ditulis oleh penjelajah Eropa dan armada perang Patih Gajah Mada.

Penjelajah Eropa memberi nama berbeda berdasarkan pengamatan kekayaan dan keunikan alam Sumba.

Pada tahun penjelajah Eropa menamai Pulau Sumba Pulau Cendana, Pulau Sumba, Pulau Subao, Pulau Humba dan Pulau Sandelwood.

Baca Juga: Ini 5 Masakan Kuliner Khas Sumba Enak dan Unik yang Jarang Diketahui?

Menurut catatan sejarah, istilah pulau Sumba pertama kali muncul pada abad ke-14 di bawah kerajaan Majapahit.

Pada tahun 1350, Gajah Mada, patih kerajaan Majapahit, berjanji tidak akan memakan palapa sebelum bersatunya Nusantara.

Pada tahun-tahun tersebut, armada Gajah Mada berhasil menaklukkan Sumatera, Kalimantan, Pulau Seram, Timor hingga Larantuka (Flores Timur).

Baca Juga: Presiden Jokowi: Komitmen Pemerintah Terhadap Lingkungan Dimulai dari Sini

Dalam perjalanan kembali ke Jawa, armada Gajah Mada menaklukkan beberapa daerah, yaitu Bima, Sumbawa, dan Bali.

Pada tahun 1357 armada Gajah Mada menaklukkan Dompu (Sumbawa). Diperkirakan pada saat yang sama, Gajah Mada menaklukkan Sumba.

Hal ini tertuang dalam kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca. Dalam buku itu tertulis: “Jawa Timur dijajah; semua pulau Makassar dan Buton, Banggawai Kunir, Galian dan Salaya, Sumba, Solot (kemungkinan Solor), Ambon atau pulau Maluku, Seram, Timor dan banyak lainnya".

Baca Juga: IHT Kegiatan Kerja, Kalapas: Dukung Giatja Demi Kesejahteraan Bersama

Ternyata, dari catatan ini, pulau ini dikenal sejak masa Kerajaan Majapahit.

Menurut tradisi lisan, di daerah Riang Puho, kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, terdapat jejak kaki hampa di atas batu yang berukuran lebih besar dari kaki manusia.

Menurut tradisi lisan, masyarakat setempat percaya bahwa telapak kaki tersebut merupakan kaki purba Gajah Mada.

Baca Juga: Terima Penghargaan dari Pemerintah, Ini Komitmen Kapolri, Warga Wajib Tahu

Pada tahun 1522, kapal Portugis bernama Victoria berlayar ke Sabu dan Sumba, navigator dan perwira kapal tersebut, Antonio Pigafetta, sering mendengar nama kayu cendana.

Kemudian dia menggambar peta yang disebut 'Cendam'.

Namun, seorang desainer bernama Jacopo Gastaldi menggambar peta lain yang disebut "Subao".

Baca Juga: SMK St Ignasius One Seven Gelar Pertandingan Bola Volly Persahabatan, Ini Jadwalnya

Kondisi Geografis Pulau Sumba Luas total Pulau Sumba adalah 10.710 kilometer persegi.

Titik tertinggi Pulau Sumba adalah Gunung Wanggameti (1.225 m dpl).

Pulau Sumba memiliki empat kabupaten yaitu Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan SBD.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.

Editor: Yanto Tena

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler