Resolusi 2024, Ini 5 Rekomendasi Dokter Agar Hidup Lebih Sehat

2 Januari 2024, 14:05 WIB
Cek Kesehatan Berdasarkan Ramalan 12 Zodiak Hari Ini: Taurus Jaga Pola Hidup Sehat /Pixabay /

SUMBA STORI - Ketika tahun baru semakin mendekat, banyak orang membuat berbagai keputusan dan tekad. Satu tujuan yang umum pada awal tahun adalah untuk mengubah cara hidup menjadi lebih sehat dan berumur panjang.

Dokter saraf dan ahli umur panjang, dr Brett Osborn, menyatakan harapan hidup global saat ini berada di posisi paling tidak menggembirakan dalam beberapa dekade terakhir. Meskipun demikian, situasi ini dapat diubah dengan memperbaiki pola hidup.

Mengawali tahun baru bisa menjadi waktu yang pas untuk memulai perbaikan pola hidup ini, dr Osborn merekomendasikan lima perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan kesehatan pada tahun 2024, seperti yang dilaporkan oleh Fox News.

1) Makanan Berindeks Glikemik Rendah

Jika kamu mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi, hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Namun sebaliknya, makanan yang memiliki indeks glikemik rendah hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap tingkat glukosa dalam darah.

Mengonsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dapat mengurangi produksi insulin dan menyebabkan pengurangan lemak dalam tubuh. Pada saat yang bersamaan, massa otot akan tetap terjaga selama ada cukup asupan kalori.

Dokter Osborn menyarankan agar orang-orang memperoleh sumber karbohidrat dari sayuran. Disamping itu, seorang spesialis saraf juga memberikan peringatan agar orang-orang menghindari konsumsi karbohidrat sederhana dengan indeks glikemik yang melebihi 40.

Selain itu, dr Osborn menyarankan untuk meningkatkan asupan lemak sehat. Maksudnya adalah agar tubuh terlatih dalam membakar lemak, bukan gula. Diperlukan juga asupan protein sedang dari makanan hewani yang rendah lemak agar dapat memperkuat massa otot.

2) Utamakan Latihan Kekuatan

Menurunnya massa otot sebagai akibat dari penuaan tidak hanya berhubungan dengan rentan tubuh, tetapi juga penurunan kemampuan kognitif. Karena itulah, penting bagi individu untuk merawat dan memperhatikan massa otot mereka dengan melakukan latihan yang meningkatkan kekuatan.

Berdasarkan dr Osborn, kenyataannya adalah kemampuan kamu untuk menjauhkan penyakit seperti penyakit jantung dan kanker tergantung pada seberapa besar otot kamu.

Di samping itu, olahraga yang melibatkan latihan kekuatan juga dapat memberikan manfaat untuk kesehatan otak. Dalam menjalani latihan kekuatan, tubuh akan menghasilkan senyawa kimia yang dapat melindungi fungsi otak dan mendukung proses pembentukan ingatan dan kemampuan belajar.

Latihan kekuatan dapat dimulai dengan mengutamakan hal-hal yang paling dasar terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu, tingkat kesulitan latihan dapat ditingkatkan secara bertahap.

Menurut dr. Osborn, ada lima jenis latihan kekuatan dasar yang efektif, yaitu squat, bench press, deadlift, overhead press, dan pull-up/chin-up.

"Latihan-latihan ini bisa dilakukan tanpa menggunakan mesin yang mahal dan tidak dibatasi hanya untuk salah satu jenis kelamin," tutur dr Osborn.

3) Pantau Tekanan Darah

Tekanan darah yang tinggi bisa terjadi tanpa menunjukkan adanya gejala yang signifikan. Pemantauan secara berkala merupakan satu-satunya metode yang efektif dalam mendeteksi tekanan darah tinggi.

Jika memungkinkan, dr Osborn menyarankan agar individu memiliki tensimeter atau alat pengukur tekanan darah di dalam rumahnya.

Selain hal tersebut, perlu pula dilakukan berbagai cara guna menjaga tekanan darah tetap dalam batas yang normal. Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki keadaan, seperti mengadopsi pola makan yang sehat dan rendah garam, menjalani rutinitas olahraga, dan mengatur tingkat stres.

4) Pemeriksaan Darah Secara Berkala

Sangat direkomendasikan untuk secara rutin melakukan pemeriksaan darah sebagai sarana untuk menyaring dan mendeteksi secara awal.

Dr Osborn merekomendasikan beberapa tes darah, yang termasuk di dalamnya adalah tes HbA1c untuk mengevaluasi pengendalian kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir, tes profil lipid untuk mengukur tingkat kolesterol dalam darah, dan tes CRP yang dapat memberikan informasi mengenai peradangan tubuh.

5) Manajemen Stres

Manajemen stress adalah komponen yang tidak terpisahkan dari pola hidup yang sehat. Tingkat kecemasan yang tinggi yang terjadi secara konsisten dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kekebalan terhadap insulin yang buruk atau prediabetes, serta rendahnya kadar hormon testosteron.

Ketika tingkat hormon testosteron menurun, hal ini dapat berdampak pada tingkat energi, dorongan seksual, dan pembentukan tubuh. 

Terdapat beberapa kegiatan yang dapat membantu individu mengatasi stres sehari-hari.

Beberapa di antaranya adalah aktivitas bernapas dalam, melakukan yoga, bermeditasi, serta menjalani kegiatan di luar ruangan. Memperoleh jumlah tidur yang mencukupi juga memegang peran penting dalam mengelola stres.***

Editor: Yanto Tena

Tags

Terkini

Terpopuler