SUMBA STORI – Minimnya pengawasan terhadap konsumsi makanan dan minuman kekinian menjadi kekhawatiran banyak pihak. Sudah bukan rahasia lagi, jajanan kekinian yang banyak digemari remaja dan anak-anak banyak mengandung gula atau pemanis buatan dengan kadar yang cukup tinggi.
Guna meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap kecukupan gizinya, SMP SMA ALWILDAN ISLAMIC SCHOOL 1 Gading Serpong menyelenggarakan edukasi gizi untuk siswinya. Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 600 siswi tingkat SMP dan SMA ini juga didukung oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI).
Ahli Gizi, Dr. Tria Astika Endah Permatasari, dalam kesempatan itu menyebutkan hal-hal yang menjadi gangguan gizi remaja saat ini. “Biasanya masalah yang terjadi seperti gangguan makan Anorexia Nervosa (rasa takut yang berlebihan pada kenaikan berat) dan Bulimia Nervosa (kecenderungan untuk memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan),” jelas Dr Tria.
Lebih lanjut, dosen Universitas Muhammadyah Jakarta ini menjelaskan risiko kesehatan yang dialami remaja putri akibat asupan makan yang tidak tepat yaitu anemia, kegemukan, obesitas dan kekurangan energi kronis.
“Jika tidak di cegah, hal ini bukan hanya membahayakan kesehatan remaja tersebut, namun juga dapat berlanjut pada anak-anak mereka kelak dapat mengelami gangguan kesehatan,” jelas Dr. Tria.
Sekjen Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia, Yuli Supriaty mengatakan, remaja masih belum terbiasa untuk memperhatikan kandungan gizi suatu produk sebelum mengkonsumsinya.