Belajar di Usia Tua Bisa Terhindar dari Demensia

- 28 Agustus 2023, 23:56 WIB
Bencana Alam Bisa Meningkatkan Resiko Penyakit Dimensia, Simak Penjelasannya
Bencana Alam Bisa Meningkatkan Resiko Penyakit Dimensia, Simak Penjelasannya /Pixabay.com/Geralt/

SUMBA STORI - Demensia sebenarnya bukan suatu penyakit yang nyata. Kondisi ini merupakan sekelompok gejala yang mempengaruhi kemampuan otak dalam mengingat, berpikir, berperilaku, dan berbicara.

Namun tak perlu bersusah hati, berdasarkan laporan terbaru dari laman PMJNews pada Sabtu 26 Agustus 2023, penelitian terbaru menunjukkan bahwa untuk orang lanjut usia, mengikuti kelas pembelajaran dapat mengurangi kemungkinan demensia.

Menurut para peneliti dari Institute of Development, Aging, and Cancer (IDAC) Tohoku University, memutuskan untuk mengambil kursus keterampilan, bahasa, atau hobi baru saat mencapai usia paruh baya dapat berperan dalam menjaga kesehatan otak.

Dr Hikaru Takeuchi, penulis studi, mengungkapkan bahwa partisipasi dalam kelas pembelajaran apa pun dapat mengurangi risiko seseorang terkena demensia dalam jangka lima tahun.

Dia juga mengatakan bahwa semakin seseorang dewasa, pendidikan mereka juga berperan dalam meningkatkan keterampilan penalaran nonverbal yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

Dr Takeuchi melakukan analisis data yang pertama kali dikumpulkan oleh UK Biobank dengan bantuan Dr Ryuta Kawashima, seorang profesor dan mitra penulis studi. Saat ini, sedang berlangsung suatu proyek penelitian yang telah menghimpun data genetik, kesehatan, dan medis dari sekitar 500.000 sukarelawan asal Inggris.

Dalam riset ini, mereka melakukan analisis terhadap jumlah total 282.421 orang yang terdaftar di Biobank. Awalnya, mereka mendaftar pada rentang tahun 2006-2010 dan berada dalam rentang usia 40-69 tahun pada saat pendaftaran. Para peneliti mengikuti mereka selama periode tujuh tahun yang biasanya.

Setelah itu, tim memperoleh `skor risiko poligenik` prediktif untuk demensia untuk setiap peserta berdasarkan genotipe mereka pada 133 single-locus polymorphisms (SNPs) yang relevan dalam DNA mereka.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah