Dibandingkan Menggunakan Papan Ketik, Menulis dengan Tangan Ternyata Mampu Tingkatkan Konektivitas Otak

- 31 Januari 2024, 15:20 WIB
Ilustrasi menulis.
Ilustrasi menulis. /freepick.com/@freepik/

SUMBA STORI - Penemuan penelitian dalam Jurnal Frontiers in Psychology menemukan bahwa menulis dengan tangan ternyata mampu meningkatkan konektivitas otak dibandingkan mengetik di papan ketik atau keyboard.

"Kami menunjukkan bahwa ketika menulis dengan tangan, pola konektivitas otak jauh lebih rumit dibandingkan ketika mengetik di keyboard. Konektivitas otak yang luas seperti itu diketahui sangat penting untuk pembentukan memori dan untuk mengkodekan informasi baru dan, oleh karena itu, bermanfaat untuk pembelajaran,” jelas Profesor Audrey van der Meer, salah satu penulis penelitian, yang ditulis laman Medical Daily, sebagaimana dikutip dari Antara, pada Rabu, 31 Januari 2024.

Diketahui penelitian ini dilakukan kepada 36 mahasiswa yang berulang kali diminta untuk menulis atau mengetikkan kata yang muncul di layar.

Pada tahap menulis, mereka diberikan pena digital yang memungkinkan mereka menulis kursif langsung di layar sentuh. Saat mengetik, peserta diminta menggunakan satu jari untuk menekan tombol pada keyboard.

Dari percobaan itu, para peneliti mencatat bahwa konektivitas wilayah otak yang berbeda meningkat ketika peserta menulis dengan tangan tetapi tidak ketika mereka mengetik di keyboard.

Terkait hal ini, peneliti mendesak anak-anak sejak usia dini harus terpapar pada tulisan tangan dalam setiap aktivitas di sekolah.

"Pola spatiotemporal dari informasi visual dan proprioseptif yang diperoleh melalui gerakan tangan yang dikontrol secara tepat saat menggunakan pena, berkontribusi besar terhadap pola konektivitas otak yang mendorong pembelajaran. Kami mendesak agar anak-anak, sejak usia dini, harus terpapar pada tulisan tangan pada aktivitas di sekolah untuk membangun pola konektivitas saraf yang memberikan otak kondisi optimal untuk belajar,” tulis para peneliti.

Meskipun temuan ini dibuat saat pengujian peserta menulis dengan pena digital, para peneliti menyebutkan mereka mengharapkan hal yang sama ketika menggunakan pena asli di atas kertas. Karena gerakan tangan saat menulis berada di balik peningkatan aktivitas otak, menulis di media cetak juga diharapkan memiliki manfaat serupa dengan menulis kursif.

Sementara itu, di sisi lain, gerakan sederhana menekan tombol dengan jari yang sama berulang kali saat mengetik ternyata kurang merangsang otak. Hal ini juga menjelaskan mengapa anak-anak yang telah belajar menulis dan membaca di tablet, dapat mengalami kesulitan membedakan huruf-huruf yang merupakan bayangan cermin satu sama lain, seperti 'b' dan 'd.'

Halaman:

Editor: Yanto Tena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah