Otoritas Inggris tidak senang dengan pergantian peristiwa ini, menggambarkan Sealand sebagai "pendudukan ilegal atas struktur yang tidak diakui sebagai pulau menurut hukum internasional".
Di sisi lain, Bates bersikukuh bahwa Sealand adalah negaranya sendiri dan bahwa dia adalah pemimpinnya yang sah. Pihak berwenang melihat ini sebagai versi Kuba dan bertekad untuk menghentikannya.
Baca Juga: Bikin Nikmat Tak Terbendung, Begini Cara Mengolah Sayur Daun Ubi Tumbuk Ala Sumba
Jadi pada tahun 1968, militer mengirim helikopter untuk menghancurkan pos-pos yang tersisa agar kerajaan tidak bermunculan lagi. Sekali lagi, Roy dan keluarganya melihat potensi ancaman terhadap mata pencaharian mereka.
Kemudian, ketika pejabat Inggris sedang mengerjakan pelampung di dekat kerajaan, Michael, putra Roy, menembakkan pistol .22 ke arah mereka.
Sebagai tanggapan, pemerintah Inggris mengajukan tuntutan terhadap Michael karena pemakaian dan kepemilikan ilegal, tetapi pengadilan tidak memutuskan seperti yang diharapkan. Karena tindakan tersebut terjadi di luar yurisdiksi Inggris, tindakan tersebut tidak dapat dihukum oleh hukum.
Sealand percaya ini sebagai pengakuan atas negara mereka, jadi mereka mendeklarasikan kemerdekaan.
Perampas Jerman
Pada tahun 1978, seorang pengusaha Jerman Barat bernama Alexander Gottfried Achenbach menyatakan dirinya sebagai "Perdana Menteri" Sealand dan melakukan kudeta.
Baca Juga: 12 Ciri Jika Ada Orang Ketiga Dalam Hubungan, Nomor 3 Bikin Kesal, Nomor 7 Bikin Emosi