Renungan Harian Katolik Minggu 12 Feb 2023, Dahulu dikatakan demikian; tetapi Aku mengatakan kepadamu begini

12 Februari 2023, 11:45 WIB
Renungan Harian Katolik Minggu 12 Februari 2023, Dahulu dikatakan demikian; tetapi Aku mengatakan kepadamu begini /Pixabay/DesignDrawArtes/Sumba Stori/

SUMBA STORI - Matius 5:17-37, Dalam khotbah di bukit Yesus mengajar murid-murid-Nya, kata-Nya, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, tidak satu iota atau satu titik pun akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga.

 Baca Juga: Gubernur VBL Meresmikan Pengembangan RM. Bundo Kanduang dan Launching Menu Seafood

Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Kamu telah mendengar apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum!

Barangsiapa berkata kepada saudaranya, ‘Kafir!’ ia harus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dan siapa yang berkata, ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

 Baca Juga: Hebi Marapu Akan Duel di Thailand, Ini Strategi yang Disiapkan

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

 Baca Juga: Gesits Siap Luncurkan Motor Listrik Baru di IIMS 2023, Minat? Cek Harga...

Kamu telah mendengar firman, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa memandang perempuan dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya.

Maka, jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka.

Dan jika tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu seutuhnya masuk neraka. Telah difirmankan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, ia harus memberikan surat cerai kepadanya’.

 Baca Juga: Rapat Perdana ZI, Varianto: Sama-Sama Bekerja, Berkomitmen Raih WBK

Tetapi Aku berkata kepadamu, Barangsiapa menceraikan isterinya kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.

Kamu telah mendengar pula apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.’

Tetapi Aku berkata kepadamu: ‘Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, atau pun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung.

 Baca Juga: Bupati Sumba Barat Canangkan Desa Layak Anak di Desa Malata

Janganlah pula engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakana: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: Tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.

Renungan Harian Katolik Minggu 12 Februari 2023

Pada Renungan Harian Katolik Minggu 12 Februari 2023 dalam bacaan injil Matius 5:17-37 Yesus menggenapi Hukum Taurat dengan Hukum Kasih, dengan menghayati dan mengamalkan cinta kasih merupakan bentuk nyata dari ambil bagian dari hidup dan misi Yesus yang datang justru untuk menyempurnakan Taurat dan Kitab Para Nabi.

Yesus mengajarkan para murid-Nya untuk taat dan memahami, menghayati, mengamalkan, serta mengajarkan hukum Tuhan dalam keutuhannya. Nilai dari sebuah ketaatan bukanlah hanya berarti melaksanakan segala seusuatu tanpa mengerti dan memahami apa makna dari yang kita lakukan.

 Baca Juga: Gempar! Gadis SMP Ini Ngaku Dihamili Jin, Polisi Langsung Bergerak, Hasilnya Bikin Kaget

Hukum taurat telah digenapi oleh Yesus dan disempurnakan dalam pengajaran-pengajaran cinta kasih-Nya. Sebab hukum kasih menjadi hukum yang paling tinggi diatas segala hukum lainnya. Untuk itu, marilah kita ‘menikmati’ hukum Kristus, bukan hanya menjadi pelaksana yang taat, tetapi juga menjadi pelaksana yang penuh makna.

Yesus mengingatkan kita untuk menjauhkan diri dari kesempatan untuk berdosa, yaitu demi penjagaan keselamatan jiwa dan raga kita. Dan selanjutnya Yesus melarang apa yang diizinkan oleh Musa, yaitu bahwa serorang suami boleh menceraikan isterinya karena zinah dengan memberi surat cerai kepadanya.

Mengapa? Karena hal itu bertentangan dengan hukum kasih. Yesus ingin menegaskan bahwa perkawinan hanya dapat dipelihara atau dipulihkan kembali dengan kesatuan kasih.

 Baca Juga: Astaga! Warga Belu NTT Temukan Bayi Tak Bernyawa di Dalam Sebuah Tas Warna Hitam

“Aku datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat atau Kitab Para Nabi, melainkan untuk menggenapinya.” Pengajaran Yesus yang radikal dan penuh wibawa ini mengandung reaksi dari para murid-Nya, seakan-akan Yesus mau meniadakan hukum Taurat dan Kitab Para Nabi.

Yesus menegaskan bahwa Dia datang justru untuk menggenapi apa yang kiranya telah bercacat karena ditafsirkan secara tidak sempurna oleh ahli-ahli Taurat. Yesus mengajarkan para murid-Nya untuk memahami, menghayati, mengamalkan, serta mengajarkan hukum Tuhan dalam keutuhannya.

Kita tidak boleh menikmati sabda-Nya hanya pada hal-hal yang menarik atau yang sekiranya sesuai dengan keadaan kita, misalnya karena sabda itu menghibur kita. Kita tidak boleh mengabaikan bagian-bagian dari sabda-Nya yang mengecam atau yang menuntut perubahan sikap hidup yang radikal dari pihak kita.

 Baca Juga: Kolaborasi Majukan Cabang Olahraga Cricket di Provinsi NTT

Janganlah kita membawa prinsip suka tidak suka ketika kita mengecap sabda Allah. Karena hal itu akan membatasi kita untuk menimba kekayaan sabda Allah, bahkan mengurangi kekayaan dari sabda itu.

Yesus menegaskan bahwa Ia datang bukan untuk menghancurkan namun untuk menggenapi Taurat. Yesus tidak ingin berhenti pada peraturan dan huruf-huruf yang ada di dalam Taurat itu. Yesus ingin meluruskan dan mewujudkannya secara nyata.

Dalam mewujudkannya Yesus berhadapan dengan kenyataan yang tidak mudah akibat banyak benturan dengan orang-orang Yahudi. Yesus menggenapi Hukum Taurat dengan Hukum Kasih, Hukum yang membebaskan manusia dari segala hal-hal yang membelenggu.

 Baca Juga: Motor Telanjang Terjaring Operasi Penertiban, Polisi Langsung Beri Imbauan, Masyarakat SBD Wajib Tahu!

Menghayati dan mengamalkan cinta kasih merupakan bentuk nyata dari ambil bagian dari hidup dan misi Yesus yang datang justru untuk menyempurnakan Taurat dan Kitab Para Nabi.

Di zaman kita dewasa ini ada banyak peraturan dan hukum yang beredar. Dasarnya tetaplah sama, yakni demi keselamatan manusia dan menegaskan cinta kasih. Inilah yang seharusnya menjadi kriteria kita dalam menerapkan hukum.

Apakah kita sudah termasuk orang yang bergerak di jalur itu? Sekarang dan mulai saat ini, tugas kita adalah menggenapi Hukum Kasih dalam hidup harian kita.

 Baca Juga: Nekat Edarkan Obat Keras, Pemuda Ini Langsung Dibekuk Aparat Kepolisian

Doa Penutup

Ya Allah, Engkau telah bersabda bahwa Engkau akan tinggal dalam hati yang lurus dan murni. Semoga dengan pertolongan rahmat-Mu kami hidup menurut Sabda-Mu agar kami panta menjadi tempat kediaman-Mu.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.***

Editor: Yanto Tena

Sumber: Renungan Harian Katolik

Tags

Terkini

Terpopuler