SUMBA STORI - Meskipun hasil survei mengenai elektabilitas menunjukkan posisinya tertinggal hingga saat ini, bakal calon presiden Anies Baswedan mengaku tidak mempercayai angka-angka tersebut.
Anies Baswedan menyatakan, bahwa ia tidak terlalu memusingkan terkait elektabilitas yang belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di wilayah Jawa Timur.
Hal demikian disampaikan Anies Baswedan usai menghadiri acara Sidosermo Bersholawat Dalam Rangka Maulid Akbar Sekaligus Haul Assayyid Sulaiman Mojoagung Jombang di lingkungan Pondok Sidosermo, Surabaya, pada Minggu 1 Oktober 2023 malam.
"Kami yang penting menjangkau, bertemu, silaturahim, dan memberikan penjelasan soal tujuan pada semua masyarakat karena angka-angka itu bisa gonta-ganti," kata Anies Baswedan dikutip Sumbastori.com dari Antara pada Selasa, 2 Oktober 2023.
Menurut Anies Baswedan, hasil suatu survei merupakan kondisi atau potret angka yang terjadi sebelum berlangsungnya agenda konstelasi politik.
Disebutkan dirinya, perolehan elektabilitas pada hasil survei Pilpres 2024 sama ketika dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Katanya, pengalaman ketika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tidak ada satu survei pun yang pernah menempatkan dirinya berada di nomor dua, apalagi nomor satu, semuanya menempatkan nomor tiga. Namun katanya lagi, hasil akhirnya tidak sesuai dengan prediksi survei tersebut.
Karena itu, Anies Baswedan menyatakan tak mau terpaku pada hasil survei, tetapi ingin fokus bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar dan para jajaran partai di Koalisi Perubahan untuk mewadahi aspirasi rakyat, sekaligus menyusun langkah pemenangan di Pilpres 2024.
"Kami sekarang konsentrasi untuk menjangkau semua, sosialisasi semua, karena saya yakin bahwa rakyat Indonesia menginginkan adanya keadilan, menginginkan adanya pembaharuan, dan itu yang kami tawarkan, kami sosialisasikan," ucapnya.
Sementara itu, hasil survei dari Indikator Politik Indonesia (IPI) yang sudah rilis menempatkan Anies Baswedan berada di urutan ketiga dalam urusan perolehan elektabilitas di Jawa Timur dengan persentase 14,4 persen, melalui simulasi tiga nama.
Elektabilitas Anies Baswedan berada di bawah bakal calon presiden Ganjar Pranowo dengan 43,9 persen dan Prabowo Subianto dengan 33,8 persen. Sementara sebanyak 8,0 persen menyatakan tidak memilih atau tidak menjawab.
Survei tersebut dilakukan mulai tanggal 14 sampai 20 September 2023, dengan melibatkan warga Indonesia di Jawa Timur dan sudah memiliki hak memilih dalam pemilihan umum, dengan usia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.810 orang dengan asumsi metode simple random sampling.
Ukuran sampel 1.810 responden memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar lebih kurang 2.4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Sesuai dengan jadwal KPU RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden RI mulai19 Oktober hingga 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden/wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.***