Gencar Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Anak, Komnas Perempuan: Pendidikan Kritis Harus Dilakukan

- 5 Desember 2023, 21:52 WIB
Ketua Komnas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Andy Yentriyani.
Ketua Komnas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Andy Yentriyani. /ANTARA/Muhammad Zulfikar

SUMBA STORI - Ketua Komnas Perempuan Republik Indonesia, Andy Yentriyani menjelaskan bahwa pihaknya sedang aktif dalam melakukan sosialisasi dan pendidikan masyarakat agar bisa mencegah perkawinan anak. 

"Model perkawinan anak ini, biasanya dilakukan antara pasangan salah satunya berusia lebih dewasa, bahkan lebih tua dari usia si anak perempuan," kata Ketua Komnas Perempuan RI Andy Yentriyani di Pontianak, Selasa, 5 Desember 2023 dikutip dari Antara.

Menurutnya, karena masih banyak insiden serupa yang terjadi di Kalbar, mereka merasa penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui sosialisasi.

Hal ini agar orang tua dan anak-anak menyadari bahwa perkawinan anak tidak hanya dapat menyebabkan kemiskinan atau berdampak negatif terhadap kesehatan reproduksi wanita, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga.

Menurutnya, perkawinan anak terjadi karena beberapa alasan seperti faktor ekonomi, pergaulan, dan lain-lain. Dia juga menguraikan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkannya.

Sebagai tambahan, terdapat situasi di mana terjadi hubungan intim yang mengakibatkan kehamilan tanpa pernikahan bagi pihak perempuan. Oleh karena itu, keluarga tidak memiliki pilihan selain menjodohkan anak mereka.

"Menolak perkawinan itu sendiri menjadi sebuah kerumitan, saat ini ada beberapa kasus yang dilaporkan kepada kami mengatakan bahwa anaknya mengancam akan bunuh diri jika tidak dikawinkan," tuturnya.

Andy Yentriyani menginginkan adanya rangkaian kegiatan yang beragam untuk generasi muda, yang dapat menginspirasi kreativitas mereka dan memberikan kesempatan untuk mengekspresikan diri.

Halaman:

Editor: Yanto Tena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah