Gagasan Indonesia Ajak Para Pemuda Sumba Berani Beraspirasi untuk Indonesia ke Depan

9 Juni 2023, 20:48 WIB
Gagasan Indonesia Ajak Para Pemuda Sumba Berani Beraspirasi untuk Indonesia ke Depan. /Yanto Tena/Sumba Stori/

SUMBA STORI - Keindahan alam yang eksotis dan lekatnya adat serta budaya di masyarakat menjadi ciri khas Sumba bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.

Namun, Sumba bukan hanya sebatas itu. Sumba adalah rumah bagi gagasan kritis dan visi besar Indonesia yang tertanam di sanubari para pemudanya. Sumba menjadi tempat gagasan keindonesiaan tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari keberagaman Indonesia.

Gagasan Indonesia berkolaborasi dengan Eksplorasi Nusantara menghasilkan ruang diskusi bagi pemuda Sumba agar dapat melanjutkan estafet pembangunan bangsa.

Baca Juga: Refleksikan Hari Lahir Pancasila, GMC Kabupaten SBD Lakukan Ini

Melalui peran yang dapat diberikan di berbagai sektor, pemuda dapat memberikan kebermanfaatan berkelanjutan untuk bangsa.

Acara yang diadakan pada Rabu, 7 Juni 2023 di Poltekkes Waikabubak ini melibatkan tokoh-tokoh prominen, baik itu dari kalangan pegiat sosial, penggerak komunitas serta aktivis. Terdapat beberapa tokoh yang dihadirkan sebagai narasumber, meliputi Manik Marganamahendra, Riezal Ilham Pratama, Ishak Charles, Roswita Asti Kulla, Yuniati Tamo Ina, dan Jefri Davidson Ama Kia.

Direktur Eksekutif Indonesian Youth for Tactical Changes Manik Marganamahendra mengatakan, Indonesia tidak lepas dari sejarah panjang perjuangan pemuda.

Baca Juga: Beasiswa LPDP Tahap 2 Dibuka Hari Ini, Simak Syarat dan Jadwal Seleksi Disini

“Pemuda bisa apa? Ya tergantung dengan profesi masing-masing, jika kamu adalah tenaga kesehatan, manfaatkanlah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di tempat kamu maupun di Indonesia,” ujar Manik.

Ia juga menegaskan mengenai sulitnya advokasi pemuda.

“Saya sepakat bahwa pemuda bukan malas bergerak, namun suaranya tidak pernah ditindaklanjuti. Mari kita menciptakan gerakan grassroot atau komunitas yang semakin kuat, karena semakin kuat dan viral maka tekanannya semakin luar biasa, sehingga aksesnya akan semakin terbuka!,” tegas Manik.

Baca Juga: Stimikom Stella Maris Sumba Buka Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, Simak Ini Syaratnya

Ketua GMKI Tambolaka 2019-2021 Ishak Charles juga sepakat bahwa dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024, menjadi kesempatan yang dapat diambil pemuda agar tidak hanya jadi penonton belaka.

Ishak menyerukan penyampaian aspirasi tidak harus langsung dalam konteks skala besar, tapi dilihat dulu dari skala lokal apakah pemuda berani bersuara untuk itu.

“Banyak orang bilang pemuda itu masa depan, tetapi menurut saya pemuda itu masa kini. Masih ada ketakutan ketakutan dari teman-teman untuk beraspirasi. Jangan sampai kita terbungkam terus, kalau pemuda terbungkam hari ini, maka orang muda 10 tahun ke depan juga akan tetap terbungkam,” ujar Ishak.

Baca Juga: Bikin Iri, Kelima Pemenang Flash Sale Rp1 Shopee Resmi Terima Mobil Agya Seharga Rp1

Senada dengan Ishak, Founder Karaja Sumba Roswita Asti Kulla juga berbagi perspektif bahwa komunitas lokal memiliki potensi besar untuk meminimalisir dampak globalisasi.

"Saya saat ini mengembangkan komunitas yang berbasis pada pemberdayaan perempuan, yakni Karaja Sumba yang terdiri dari kelompok perempuan yang memiliki keahlian menenun, kemudian dikumpulkan dan diberdayakan untuk berkembang dalam industri kreatif lokal, yaitu produk tenun ikat,” ujar Roswita.

Ia juga menyampaikan bahwa pemuda memiliki gagasannya yang hebat dan luar biasa, sehingga harus ditransformasi menjadi sebuah aksi.

Baca Juga: Negeri Diatas Awan, Wisata Baru di Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur

“Terlibat politik! Jangan cuma terima dan iya iya saja. Jadilah promotor untuk orang orang disekitarmu, buat mereka sadar bahwa orang yang dipilih itu penting rekam jejaknya!,” tegasnya.

Hadir juga para penanggap yakni Jefri Davidson Ama Kia, Relawan Sokola Institute dan Yuniati Tamo Ina Ketua HMPS Poltekkes Waikabubak 2023 Yuniati Tamo Ina.

Yuniati menegaskan bahwa pemuda dianggap belum punya pengalaman dan amatir.

Baca Juga: Terapkan Sistem Kekeluargaan, Rekomendasi Hotel Sinar Tambolaka dengan Fasilitas Terbaik Bikin Betah

“Rekam jejak itu penting dalam memilih pemimpin, ita punya potensi tapi tidak mau berbicara karena takut akan konsekuensinya.”

Jefri juga sepakat bahwa pemuda harus bangga dengan identitasnya.

“Kita sadar bahwa apa yang diwariskan orang tua punya potensi bila kita bergerak di pendampingan komunitas,” ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Sealand, Negara Terkecil di Dunia, Penduduk Hanya 50 Orang?

“Banyak banyak mendengar, melihat dan sedikit bicara ketika berada di tempat baru, karena bisa jadi apa yang kita bawa dan berdayakan mungkin tidak menjadi kebutuhan mereka” kata Jerfri menambahkan.

Sebagai penutup, Direktur Eksekutif Gagasan Indonesia Riezal Ilham Pratama menyimpulkan bahwa partisipasi pemuda itu harus bermakna dan punya nilai.

“Banyak isu-isu yang sifatnya lokal tidak teramplifikasi, bagi kami yang dibutuhkan adalah bagaimana teman-teman bicara pembangunan dalam konteks lokal,” ujar Riezal.

Baca Juga: Calon Presiden RI Ganjar Pranowo Akan Kunjungi Kota Manado, Provinsi NTT Kapan?

Ia menyampaikan, gagasan hadir di Sumba untuk mendengar apa yang menjadi isu di Sumba dan keinginan teman-teman, karena itu yang harus diamplifikasi.

Terdapat pula komunitas-komunitas yang tergabung dalam acara Roadshow Gagasan Indonesia, yakni Sokola Sumba, Karaja Sumba, HMPS D-III Keperawatan Kampus Waikabubak Poltekkes Kupang. Acara ini dihadiri oleh ratusan pemuda Sumba dari berbagai kalangan.

Gagasan sendiri merupakan ruang temu bagi pemuda untuk mendorong politik berbasis gagasan yang memiliki visi untuk menjembatani kontribusi pemuda yang bermakna bagi Indonesia.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.

 

 

Editor: Yanto Tena

Tags

Terkini

Terpopuler