Prodi Keperawatan Waikabubak Latih Warga Praibakul Pijat Bayi, Kapolsek Wanukaka Pastikan Keamanan

14 Juli 2023, 18:21 WIB
Prodi Keperawatan Waikabubak Latih Warga Praibakul Pijat Bayi, Kapolsek Wanukaka Pastikan Keamanan /Sumba Stori/Beny Diktus/

 

SUMBA STORI - Program Studi (Prodi) Keperawatan Waikabubak Poltekkes Kupang menggelar pelatihan pijat bayi dan pembuatan Modisco modifikasi pemanfaatan bahan pangan lokal, yaitu diajarkan cara membuat kolak ubi Modisco dan Modisco dari tepung jagung.

Kegiatan pengabdian masyarakat program kemitraan masyarakat ini dilaksanakan di Kantor Desa Praibakul, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, pada Selasa, 11 Juli 2023 pukul 10.00 Wita.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang telah dilaksanakan pada Jumat, 7 Juli 2023 lalu, bertempat di Kantor Kecamatan wanukaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Yulius Nipu Terpilih Sebagai Ketua Panitia KSN PMKRI di Denpasar

Kepada Sumbastori.com, Ketua Tim Pengabmas Ririn Widyastuti mengatakan, kegiatan ini bermaksud untuk memberdayakan peran serta masyarakat (orangtua) anak stunting dan kader dalam penanganan stunting.

"Manfaat dari pemberian pijat adalah memberikan rangsangan positif, melancarkan saraf-saraf sehingga bisa menjadikan tubuh menjadi rileks dan lebih segar. Pijat efektif dalam mengatasi kesulitan makan pada balita serta dapat meningkatkan kualitas tidur bayi/balita," kata Ketua Ranting Bhayangkari Wanukaka itu.

Menurut dosen Prodi Keperawatan Waikabubak Poltekkes Kemenkes Kupang ini, memijat sebaiknya dilakukan oleh orangtua sendiri. Pasalnya, aktivitas memijat dapat meningkatnya hubungan emosional (bonding) antara ibu dan bayi baik secara kualitas maupun kuantitas.

 Baca Juga: Ini 5 Pria di Indonesia yang Memiliki Banyak Istri, Nomor 4 Ada di Sumba

"Waktu yang tepat untuk memijat adalah saat bayi bangun tersadar penuh (Quite Alert) dan tidak dalam keadaan kenyang/lapar," saran Ririn begitu disapa akrab.

Selain kegiatan pelatihan pijat bayi, kata Ririn lagi orangtua dan kader diajarkan cara membuat PMT Modisco modifikasi bahan pangan lokal.

Kata Ririn, Modisco (Modified Dried Skimmed Milk and Coconut Oil), merupakan makanan padat energi berkalori tinggi, mudah dibuat, dan ketika dikonsumsi anak mudah dicerna.

Baca Juga: Luar Biasa, Produk Tradisional Khas Indonesia Bisa Jadi Merek Internasional

"Tujuan dari pemberian Modisco adalah untuk membantu mempercepat peningkatan berat badan," kata Ririn.

"Bahan-bahan yang digunakan adalah dengan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti tepung jagung, ikan/telur, daun kelor, kelapa (santan), ubi dan kacang tanah," sebut magister kebidanan itu menambahkan.

Pantauan Sumbastori.com, Kapolsek Wanukaka Ipda Wahyudi hadir langsung memantau keberlangsungan kegiatan itu. Kepolisian hadir ditengah masyarakat karena polisi merupakan pengemban fungsi kamtibmas.

Baca Juga: KMK St Yohanes Rasul Universitas Warmadewa Gelar Pagelaran Seni 2023, Ini Tujuannya

Hadirnya polisi juga, sebagai alat perubahan sosial, mendinamiskan keadaan sosial, agar masyarakat dapat melaksanakan kegiatan sosial dapat berjalan secara aman tanpa ada gangguan.

Hadir pula tim dosen dari Prodi Keperawatan Waikabubak Poltekkes Kemenkes Kupang Grasiana F. Boa, Verayanti A. Bata, Petrus Belarminus, Maria M.P Saghu dan tiga mahasiswa Afrita Bani, Marniati Erni Giok dan Kornelis K. Tunggu.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI

Editor: Beny Diktus

Tags

Terkini

Terpopuler