Network
SUMBA STORI - Sejumlah 350 masyarakat dengan antusias memenuhi Aula Roo Luwa Resto & Cafe di Desa Watu Kawula, Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghadiri Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota, pada Sabtu 18 Maret 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan Anggota DPR RI Ratu Wulla Talu itu, atas kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT sebagai salah satu mitra kerja strategis dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting.
Perwakilan BKKBN Provinsi NTT Ketua Tim Peningkatan Advokasi KIE, Data Informasi, dan Kinerja Penyuluh KB Dwi Indra Astuti mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program dari pemerintah karena stunting di Indonesia masih sangat tinggi.
Baca Juga: Ini 5 Persiapan Terbaik Jelang Ramadan 2023, Termasuk Tingkatkan Pengetahuan
"Dan itu menjadi salah satu program yang harus diprioritaskan," kata Dwi.
Dwi mengatakan, BKKBN mengambil peran di intervensi spesifik dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi kampanye terkait pencegahan terjadinya stunting.
"Untuk kegiatan-kegiatan ini kami tidak bekerja sendiri kami harus berkolaborasi dengan mitra kami, salah satunya adalah Komisi IX DPR RI," kata Dwi lagi.
Baca Juga: Temukan 5 Cara Sederhana Membahagiakan Suami Tanpa Banyak Bicara
"Jadi kami tekankan, ini bukan kampanye politik, melainkan kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting," kata Dwi menambahkan.
Dwi juga mengajak para peserta yang hadir saat itu untuk meneruskan semua materi yang sudah didapatkan kepada keluarga, tetangga maupun kelompok yang ada di sekitar.
Menurut Dwi, penyebab terjadinya stunting ini yaitu karena kekurangan asupan gizi.
Baca Juga: Perhatikan 7 Efek Memainkan HP Sambil Tiduran Sangat Berbahaya, Bisa Mematikan
"Ini karena kurangnya asupan gizi sejak seribu hari pada kehidupan atau 1000 HPK," tutur Dwi.
Dijelaskannya juga, bahwa hal ini biasa disebut sebagai periode emas. Karena pertumbuhan sel-sel otak itu sangat pesat.
"Ini hanya sekali dalam hidup, tidak bisa ulang lagi untuk kedua kalinya," jelas Dwi.
Baca Juga: Lama Jadi Keluh Kesah, Jalan Trans Waimangura-Waiholo Akan Diaspal Hotmix, Warga Gembira
Sementara itu, Ratu Wulla Talu mengungkapkan, sebagai Anggota DPR RI Komisi IX, ia mengusulkan agar kegiatan seperti ini dilaksanakan di Sumba, demi dan untuk rakyatnya.
“DPR adalah perpanjangan tangan dari rakyat. Negara tidak memiliki uang, tetapi negara di percaya untuk mengelola uang yang berasal dari rakyat. Ketika ada program dari pusat tidak mungkin saya kasih ke tempat lain. Yang pastinya saya kasih ke Sumba dan umumnya NTT,” ungkap Ratu Wulla Talu.
Ratu Wulla Talu menuturkan, semua program yang ada harus berpihak kepada masyarakat.
Baca Juga: Dear PNS, Gaji Golongan III D Naik Tahun Ini, Cek Besarannya di Sini, Pasti Bahagia
“Harus kembali kepada rakyat. Kami pastikan agar anggaran-anggaran itu bisa sampai kepada rakyat. Kalau anggaran tidak disetujui oleh DPR, anggaran itu tidak dapat dilaksanakan,” tutur Ratu Wulla Talu.
“BKKBN menjadi lidik sektor untuk percepatan penurunan stunting. Kami hadir karena kami mitra dalam kerja. Setelah sosialisasi ini, kami akan bawa aspirasi dari masyarakat,” kata Ratu Wulla Talu menambahkan.
Terkait stunting, Anggota DPR RI Komisi IX itu mengajak masyarakat NTT umumnya, SBD khususnya, untuk bersama-sama melawan masalah gizi.
“Tujuannya yaitu masyarakat sehat dan tidak sakit. Ingat, pendek belum tentu stunting, tapi stunting sudah pasti pendek,” ujar Ratu Wulla Talu.***
Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.
