Kemenag Sumba Barat Daya Terima Kunjugan Ketua BPMJ GKS Wee Rame, Ini yang Bahas

- 20 Maret 2024, 15:54 WIB
Pertemuan di ruang Kemenag Sumba Barat Daya.
Pertemuan di ruang Kemenag Sumba Barat Daya. /Sumba Stori/Eddy/

SUMBA STORI - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Siprianus Muda Hondo, didampingi Kepala Seksi Bimas Kristen Maria Magdalena M. Dangu, menerima kunjungan kerja Ketua BPMJ GKS Wee Rame Pdt. Martha Ari Molla, bersama stafnya.

Kunjungan BPMJ GKS Wee Rame itu untuk audiensi dengan Kakankemenag SBD terkait proses penyelenggaraan pendidikan keagamaan Kristen yang rencananya akan dibangun di Desa Wee Rame, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten SBD, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 18 Maret 2024.

Dalam audiensi itu, Ketua BPMJ GKS Wee Rame Pdt. Martha Ari Molla memperkenalkan misi dan agendanya di bidang pendidikan termasuk rencana pendirian lembaga pendidikan keagamaan Kristen di Wee Rame untuk sekolah SMA, sekaligus memohon arahan Kakankemenag terkait juknis pendirian sebuah lembaga pendidikan.

Kakankemenag SBD, Siprianus Muda Hondo mengapresiasi, mendukung dan menyambut baik kunjungan dan audiensi ini sebagai langka kongkret kerjasama yang baik dalam upaya merintis sebuah lembaga pendidikan ditengah masyarakat.

"Saya mengapresiasi, menyambut baik dan mendukung rembuk awal terkait pendirian sekolah berciri khas agama Kristen ini. Sebagai mitra kerja, saya berharap apa yang menjadi rencana baik Ketua BPMJ GKS Wee Rame terkait juknis pendirian lembaga pendidikan setingkat SMA bagi warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan," kata Sipri.

Dia berjanji akan melakukan koordinasi, konsultasi dan komunikasi secara berjenjang ke Kanwil sehingga apa yang menjadi rencana bersama bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Saat ini kita belum bisa memberikan juknis atau pentunjuk teknis pembangunan lembaga pendidikan tersebut, karena ini baru rembuk awal dan kita belum melakukan komunikasi berjenjang ke Kanwil untuk kemudian melakukan kajian terkait pendirian sekolah tersebut,’’ jelas Sipri.

Sipri juga menyampaikan mengenai pendirian sebuah lembaga pendidikan tidak serta merta dibangun, tetapi harus pertimbangkan berbagai faktor pendukung.

"Dan itu, ada ranah tersendiri yaitu harus melewati proses verifikasi sesuai dengan apa yang dipersyaratkan oleh regulasi. Segala sesuatu dijalankan dalam bingkai aturan,” pungkas Sipri.

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x