Susu Sumber Protein Hewani Terbaik untuk Anak

26 Januari 2023, 08:24 WIB
Gambar Ilustrasi susu dalam gelas kaca. /Couleur/Pixabay/Sumba Stori/

SUMBA STORI - Memasuki perayaan Hari Gizi Nasional ke-63 tahun ini, Indonesia masih dihadapkan pada triple burden of malnutrition atau tiga beban malnutrisi. Ketiga beban yang dimaksud adalah stunting, wasting dan overweight.

Mengatasi hal itu, Pemerintah telah melakukan audit kasus stunting guna menemukan penyebab dan solusi penanganannya. Hasilnya, masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia disebabkan oleh kebiasaan makan masyarakat yang kurang asupan protein hewani.

Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardiansyah, menegaskan bahwa asupan protein hewani pada ibu hamil sangat penting dalam mencegah stunting pada janin yang dikandungnya. Gangguan pertumbuhan janin dalam kandung, menjadi salah satu penyebab anak lahir stunting.

Baca Juga: Catatan untuk Perempuan Rumahan

“Artinya jangan hanya berpikir tentang kalsium dan mineral, tapi ketika ingin pertumbuhan tulang normal maka perlu juga protein hewani,” jelas Prof. Hardiansyah, dalam keterangannya yang diterima Sumbastori.com, pada Kamis 26 Januari 2023.

Kebutuhan protein hewani, dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi susu, telur, ikan ataupun daging. Pada anak, terutama jelang usia dua tahun, asupan protein tidak hanya mencegah stunting, namun juga untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak. Misalnya, dengan segelas susu dapat memenuhi kebutuhan harian gizi makro. 

Lebih lanjut, persoalan stunting juga dapat diatasi bila masyarakat meningkatkan konsumsi susu.

Baca Juga: Keren, UPT Pas se Waikabubak Komitmen Tingkatkan Semangat Raih WBK

“Selain bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, susu juga baik bagi imunitas tubuh dan mudah dicerna,” imbuhnya.

Hardinsyah mengingatkan, berbagai temuan dari hasil penelitian meta analisis telah menyanggah bahwa tidak benar bahwa susu dapat meningkatkan risiko kegemukan atau obesitas.

“Justru, susu dapat menurunkan obesitas dan dapat mencapai tubuh langsing dan berotot,” katanya.

Baca Juga: Jarang Diketahui? Inilah 4 Pesona Destinasi Bukit Tenau Sumba NTT

Meski demikian, konsumsi susu pada anak penting untuk diperhatikan mengingat tidak semua susu baik untuk dikonsumsi anak. Susu kental manis misalnya, meskipun masuk ke dalam kategori susu namun susu ini mengandung gula yang tinggi dan sangat sedikit kandungan proteinnya.

Di kesempatan terpisah, Ketua Persatuan Ahli Gizi (Persagi) DPC Tangerang Selatan, Ari Retno, mengatakan perlunya kerja ekstra dari banyak pihak untuk mencegah kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu untuk anak.

“Apalagi di Tangerang Selatan yang merupakan wilayah sub-urban, jadi perlu perhatian bersama untuk memperbaiki kebiasaan konsumsi kental manis oleh anak. Kita perlu sampaikan bahwa kental manis itu kandungan gulanya hingga 50%,” jelas Ari saat memberikan edukasi gizi untuk siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Maleo, Tangerang Selatan.***

Baca Juga: Bikin Nikmat Tak Terbendung, Begini Cara Mengolah Sayur Daun Ubi Tumbuk Ala Sumba

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Yanto Tena

Tags

Terkini

Terpopuler