SUMBA STORI - Bagi yang suka beli makan di warteg atau yang doyan masak lauk-lauk menu rumahan, tentu sudah akrab dengan kehadiran lauk yang satu ini. Yups, ini adalah kering kentang atau biasa disebut dengan kentang mustofa.
Lauk yang terbuat dari kentang yang dipotong kecil-kecil seperti stik ini meski sederhana, tapi nikmat banget. Di warteg, kentang mustofa jadi primadona karena harganya murah, rasanya nikmat, dan porsinya bisa dapet banyak. Ngenyangin pokoknya, deh.
Tapi kamu pernah bertanya-tanya gak, sih, kenapa kok makanan ini dinamakan kentang mustofa? Siapakah Mustofa sebenarnya? Apakah yang punya warteg? Atau sekadar nama asal sebut saja?
Baca Juga: Ternyata di Indonesia Memiliki 3 Air Mineral yang Terbaik
Berasal dari nama koki istana di masa Presiden Soekarno
Ternyata, nama hidangan ini diambil dari nama koki Istana Kepresidenan Cipanas di masa Presiden Soekarno yakni Musthafa.
Awalnya, hidangan ini dibuat oleh Musthafa untuk santapan Bung Karno. Hidangan ini diolah dari kentang-kentang sisa olahan menu makanan yang disajikan kepada beliau.
Baca Juga: Tak Berdaya di Kandang Real Valladolid, Barcelona Keok 3-1
Kentang-kentang tersebut kembali diolah dengan cara dipotong kecil-kecil menyerupai stik, lalu digoreng kering dan dibumbui balado.
Nah, suatu hari, kentang olahan koki Musthafa itu gak tersaji di meja makan Bung Karno. Lantas, beliau langsung bertanya kepada staf istana lainnya tentang keberadaan menu makanan tersebut.
“Kentang Mustofa (Musthafa) mana?” tutur beliau.
Baca Juga: Kebiasaan Konsumsi Kental Manis Menghantui Kesehatan Anak
Nah, dari situlah nama untuk olahan kering kentang ini mulai menyebar dari penjuru Istana hingga ke masyarakat umum.
Selain kering kentang, olahan sayur lodeh koki Musthafa juga legendaris
Dilansir Kementerian Sekretaris Negara, Istana Kepresidenan Cipanas juga memiliki hidangan sayur lodeh yang menjadi andalan sejak masa Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Berikut 5 Manfaat Daun Pandan Bagi Kesehatan yang Wajib Diketahui
Musthafa, koki Istana Kepresidenan Cipanas saat itu, mencoba menyiapkan menu sayur lodeh untuk Bung Karno dan ternyata cocok dengan lidah beliau.
Sejak itu, akhirnya sayur lodeh menjadi menu wajib ketika Bung Karno sedang berada di Istana Kepresidenan Cipanas. Seiring berjalannya waktu, sayur lodeh jadi hidangan khas Istana.***
Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.