Network
SUMBA STORI - Ketua pencegahan infeksi dan kontrol, Komite Kontrol Resistan Antimikroba RS Cipto Mangunkusumo Dr.dr Ari Prayitno Sp. A (k) menunjukkan bahwa di Indonesia, cuaca panas dan tingkat polusi yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kasus infeksi tifoid karena masyarakat kurang peduli dengan kebersihan.
Menurut Ari, jika menyentuh sesuatu dan tidak mencuci tangan dengan benar, serta ada udara kering yang memudahkan kontaminasi dan penyebaran kuman, maka risiko infeksi yang masuk ke dalam sistem pencernaan akan menjadi lebih tinggi.
Dia menyarankan agar masyarakat lebih waspada terhadap penyakit yang menyebar melalui udara dan kontaminasi makanan.
Tidak mencuci tangan dengan baik akan memudahkan kuman masuk ke makanan yang telah terkontaminasi oleh tangan yang kotor, dan akibatnya dapat mengakibatkan infeksi demam tifoid.
"Jumlahnya nggak sedikit tapi banyak dan itu bisa menyebabkan penyakit demam tifoid lebih mudah menginfeksi," katanya dikutip Sumbastori.com dari ANTARA, pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Menurut dokter yang lulus dari fakultas kedokteran Universitas Indonesia, demam tifoid sering kali berdampak pada sistem pencernaan. Oleh karena itu, tidak boleh mengira bahwa tangan yang terlihat bersih tidak mengandung kuman. Penting untuk tetap menjaga kebersihan tangan dengan menggunakan antiseptik atau mencucinya dengan air bersih.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk mengawasi adanya kemungkinan kontaminasi pada saluran air yang digunakan untuk minum, yang dapat berasal dari saluran tinja. Ari menyatakan bahwa hal tersebut akan membuat penyebaran kuman penyebab demam tifoid menjadi lebih mudah.
Demam tifoid bisa dicegah dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan memelihara sanitasi agar tidak terkena risiko demam tifoid yang dapat menyebabkan masalah tambahan.
