Network
Dokter mengatakan kondisi pasien lebih buruk dari sebelumnya. Ia juga memperkirakan penjajah Israel akan menggunakan senjata baru.
“Luka bakar parah dan robekan pada tubuh yang ditangani dokter kami di ruang gawat darurat menjadi semakin parah. Dan ini berarti Israel menggunakan senjata baru,” katanya.
Dalam menangani pasien, rumah sakit dan tenaga medis memprioritaskan kasus berdasarkan tingkat kelangsungan hidup. Mereka mengalokasikan kesempatan operasi atau ruang di bangsal bagi korban yang masih memiliki peluang bertahan hidup lebih tinggi.
“Kita tidak bisa mengambil risiko melakukan operasi apa pun kecuali operasi yang paling serius dan kemungkinan besar bisa menyelamatkan nyawa, karena persediaan tidak mencukupi. Situasinya kritis, menyedihkan,” ujar dr Marwan.
“Banyak kolega kami yang meninggal dan banyak di antara kami yang belum bertemu keluarga kami sejak awal perang. Kami belum bertemu keluarga kami selama lebih dari sebulan sekarang,” katanya menambahkan.***
Disclaimer: Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com Part of Pikiran Rakyat Media Network dengan judul Dokter RS Indonesia di Gaza Tantang Penjajah Israel Buktikan Tuduhan Soal Terowongan Rahasia
