Rumah Sakit Gaza Berubah Jadi Kuburan Massal Korban Genosida Penjajah Israel: Banyak Jenazah, Listrik Tak Ada

- 15 November 2023, 12:59 WIB
Wanita Palestina Inas Abu Maamar, 36, memeluk jenazah keponakannya yang berusia 5 tahun, Saly, yang terbunuh dalam serangan Israel, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 17 Oktober 2023.
Wanita Palestina Inas Abu Maamar, 36, memeluk jenazah keponakannya yang berusia 5 tahun, Saly, yang terbunuh dalam serangan Israel, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 17 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Salem/

SUMBA STORI - Staf di Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan pemakaman massal bagi puluhan pasien saat ada ribuan warga Palestina yang masih terjebak di fasilitas tersebut yang dikepung oleh penjajah Israel.

"Ada banyak jenazah berserakan di kompleks rumah sakit dan tidak ada listrik lagi di kamar mayat," kata Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Mohammad Abu Salmiya kepada AFP pada Selasa, 14 November 2023, sebagaimana dilansir Sumbastori.com dari Pikiran-Rakyat.com Part of Pikiran Rakyat Media Network.

"Kami terpaksa menguburkan mereka di kuburan massal," ucapnya.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Terus Merujuk pada Ayat Kitab Suci untuk Pembenaran Serangan Brutal di Gaza

Hingga saat ini, dia mengatakan bahwa 179 orang yang meninggal telah dimakamkan di area rumah sakit, termasuk tujuh bayi dan 29 pasien yang sedang dirawat intensif. Mereka meninggal setelah pasokan bahan bakar untuk generator rumah sakit habis pada Sabtu lalu.

Penjajah Israel telah mengepung fasilitas medis terbesar di wilayah Gaza, dengan alasan bahwa kompleks rumah sakit tersebut berada di atas daerah terowongan dan pusat komando yang digunakan oleh kelompok Hamas.

Hamas membantah keberadaan pejuang dan menyatakan bahwa ada sekitar 650 pasien dan 5.000 hingga 7.000 warga sipil yang terpaku di area rumah sakit dan terus-menerus diserang oleh penembak jitu dan drone.

Baca Juga: Sekolah Ditembaki, Ibu di Palestina Bilang Tak Ada Lagi Tempat yang Aman untuk Berlindung

Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Hamas dan Jihad Islam Palestina diketahui menggunakan beberapa rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk al-Shifa, serta terowongan yang berada di bawahnya untuk menyembunyikan dan mendukung operasi militer mereka, serta sebagai tempat untuk mengambil sandera, menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.

Dia menyatakan bahwa para anggota dari kedua kelompok Palestina menjalankan pusat komando dan kontrol di al-Shifa di kota Gaza dan menaruh persenjataan di tempat tersebut.

Kirby tidak memberikan alasan yang meyakinkan untuk mendukung klaim tersebut, yang menunjukkan bahwa tuduhan yang dibuat oleh Israel juga tidak didukung oleh bukti yang kuat.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Palestina Harus Didukung dan Penjajahan Israel Harus Ditentang

"Untuk lebih jelasnya, kami tidak mendukung serangan udara terhadap rumah sakit. Kami tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit di mana orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang tidak berdaya, orang-orang sakit hanya berusaha mendapatkan perawatan medis yang layak mereka dapatkan," kata Kirby.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa sekitar 2.300 orang pasien berada dalam keadaan tertahan di dalam suatu wilayah yang sedang mengalami pertempuran sengit, termasuk pasien, staf, dan warga sipil yang mengungsi. Kemungkinan mereka sulit untuk melarikan diri dari situasi tersebut.***

Disclaimer: Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com Part of Pikiran Rakyat Media Network dengan judul Rumah Sakit Gaza Berubah Jadi Kuburan Massal Korban Genosida Penjajah Israel

Editor: Yanto Tena

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x