Network
“Pasar murah ini merupakan pasar murah yang kedua sejak awal tahun bulan Januari dan kami akan terus melaksananakan setiap hari Selasa dengan menghadirkan sejumlah bahan pokok masyarakat yang didukung oleh pihak Bulog Sumba Barat dan untuk komuditi itu sendiri merupakan hasil dari petani itu sendiri yang merupakan hasil pembinaan dinas pertanian Kabupaten Sumba Barat melalui penyuluhnya di lapangan,” ungkap Grace Ora.
Pasar murah ini akan digelar setiap minggu pada hari Selasa di beberapa tempat yang ditargetkan oleh bagian Perekonomian Pemda Kabupaten Sumba Barat guna untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan asas pemerataan.
Baca Juga: Mengenal Sealand, Negara Terkecil di Dunia, Penduduk Hanya 50 Orang?
Pemda berharap, dengan terlaksananya pasar murah ini masyarakat dapat terbantukan pengendalian kerawanan pangan kategori kebutuhan pokok, serta mencegah peningkatan pertumbuhan inflasi di daerah ini.
Grace Ora mengatakan, Pemda Sumba Barat akan terus memantau perkembangan pasar dan ketersediaan bahan pokok di pasaran serta kondisi harga bahan pokok di pasaran, guna untuk pengendalian harga pasaran bahan pokok yang cendrung meningkat atau mengalami kenaikan harga atau agar pemerintah dapat mengambil langkah antisipasi lonjakan harga yang berpotensi mengakibatkan daya beli masyarakat menurun serta mengakibatkan kerawanan pangan di masyarakat yang berdampak pada penikatan perkembangan inflasi daerah.
Saat pelaksanaan pasar murah berlangsung harga barang yang di pasarkan pada saat pembukaan pasar murah jauh lebih murah dari harga barang di pasaran pada umumnya, seperti nilai jual beras premium dengan harga Rp. 9.000 per Kg, harga Gula Pasir Rp. 14.000 per Kg, harga Telur Rp. 55.000 per krak, harga Minyak Goreng Rp. 14.000 per Liter.***
