Kegiatan Kerja Lapas Waikabubak Melawan Stigma Masyarakat Terhadap Penjara

- 4 Mei 2023, 05:20 WIB
Kegiatan Kerja Lapas Waikabubak Melawan Stigma Masyarakat Terhadap Penjara
Kegiatan Kerja Lapas Waikabubak Melawan Stigma Masyarakat Terhadap Penjara /Beny Diktus/Sumba Stori/

SUMBA STORI - Sistem penjara yang penuh dengan berbagai macam penyiksaan sepertinya sudah melekat di masyarakat hingga saat ini. Tidak sedikit sering dijumpai orang yang masih bertanya-tanya seperti apa perlakuan terhadap narapidana di dalam Lapas atau Rutan. Pertanyaan-pertanyaan bagaimana mereka sehari-hari di dalam Lapas atau seperti apa makanan mereka bukan hal baru yang “sering” diterima oleh para pegawai Lapas.

Lapas Waikabubak di Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu penjara yang dianggap paling mengerikan. Menjadi satu-satunya Lapas yang berada di wilayah Sumba Barat tentu tidak bisa dihindari mengenai hal ini. Jelas saja berdasarkan data sensus subyek politik dan keamanan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur pada periode 2018-2020, Sumba Barat mendapat posisi wilayah kedua setelah Kota Kupang dengan tindak pidana terhadap fisik manusia tertinggi.

Yohanis Varianto, Kepala Lapas Kelas IIB Waikabubak menanggapi hal ini sebagai tantangan baru dalam dalam perjalanan karirnya. Bukan hal baru bagi beliau menghadapi stigma negatif ini karena perubahan sistem penjara menjadi sistem pemasyarakatan yang belum begitu dipahami oleh masyarakat saat ini.

Baca Juga: Adakan Turnament YATUTIM CUP IV, SLD: Semangat Untuk Dukung Minat dan Bakat Masyarakat

Lapas Waikabubak melalui Sub Seksi Kegiatan Kerja terus dilakukan pembenahan dalam mendukung terwujudnya tujuan sistem pemasyarakatan. Upaya peningkatan keterampilan narapidana menjadi salah satu fokus utama dalam ini. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk memberikan pendidikan keterampilan menjadi salah satu cara pembinaan kemandirian terhadap narapidan di Lapas Waikabubak.

Tidak cukup itu saja, upaya lain yang dilakukan Lapas Waikabubak yaitu dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada di Lapas guna menunjang peningkatan keterampilan para narapidana.

Dalam perjalanan pembinaan kemandirian ini, Yohanis Varianto terus memberikan tantangan baru kepada para narapidana untuk menghasilkan berbagai produk bernilai jual. Berbekal tayangan di Youtube, ide-ide untuk menghasilkan keterampilan dengan pemanfaatan bambu sebagai bahan utama menjadi fokus pembinaan keterampilan narapidana.

Halaman:

Editor: Beny Diktus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x