SUMBA STORI - Berdasarkan indeks potensi kerawanan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024, ada dua provinsi di Indonesia yang dinilai sangat berpotensi terjadi rawan Pemilu.
Dua provinsi yang dinilai sangat berpotensi terjadi rawan Pemilu yakni Provinsi Papua dan Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Komjen Pol Wahyu Widada dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi III DPR di Jakarta, pada Senin, 19 Juni 2023.
Baca Juga: Siap-siap, Tenaga Honorer Ini Akan Diperpanjang hingga Pemilu 2024 Berakhir, Ini Penjelasannya
Sebut Wahyu, penyusunan indeks potensi kerawanan Pemilu ini dilakukan dalam tiga tahap sejak Agustus 2022. Tahap pertama, kata dia, ada tiga provinsi masuk kategori rawan yaitu Jawa Barat (Jabar), Maluku Utara (Malut), dan Sulawesi Utara (Sultar). Sementara yang sangat rawan adalah Papua Barat dan Papua.
"Tapi ini sifatnya dinamis dan terus berubah. Ini prosesnya kita ada beberapa alat ukur yang kita gunakan pada 2019 untuk alat ukur potensi kerawanannya," jelas Wahyu Widada dikutip Sumbastori.com dari PMJNews, pada Kamis, 29 Juni 2023.
Adapun tahap dua, lanjut Wahyu, dilakukan pada Februari 2023 lalu. Hasilnya, ada tiga provinsi yang masuk kategori rawan, yaitu Malut dan Papua Barat. Sementara itu, provinsi yang masuk kategori sangat rawan di tahap ini adalah Jatim dan Papua.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Polri Petakan Daerah Rawan Gangguan Keamanan, Ini Daftarnya
"Tahap dua pada Februari 2023, dua provinsi kategori rawan yaitu Malut dan Papua Barat. Kategori sangat rawan ada di Jatim dan Papua. Tahap ketiga belum dilaksanakan karena akan dilakukan pada Oktober 2023," tuturnya.
Wahyu menambahkan, pendekatan untuk memetakan potensi kerawanan ini berbeda dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), karena fokus Polri lebih kepada potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.***
Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.