Jokowi Ingin ASEAN Lebih Kompak Berani dan Gesit: Butuh Strategi Taktis Jangka Panjang yang Relevan

- 5 September 2023, 13:02 WIB
Presiden Jokowi resmi membuka KTT ASEAN Ke-43 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa 5 September 2023.
Presiden Jokowi resmi membuka KTT ASEAN Ke-43 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa 5 September 2023. /Dok Setkab/

SUMBA STORI - Dalam menghadapi tantangan global saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) lebih kompak, berani, dan gesit.

Demikian hal tersebut dikatakan Presiden Jokowi saat membuka sidang pleno KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, pada Selasa, 5 September 2023.

"ASEAN juga butuh strategi taktis jangka panjang yang relevan dan sesuai dengan harapan rakyat," katanya dikutip Antara, pada Selasa, 5 September 2023.

ASEAN, sebagai bagian dari wilayah Indo-Pasifik, terus berupaya secara intensif untuk menerapkan strategi inklusif dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, dengan tujuan untuk memberikan dampak yang nyata bagi penduduk ASEAN dan dunia.

Jokowi menyatakan dengan tegas bahwa sebagai sebuah entitas besar, ASEAN mempunyai tanggung jawab besar terhadap ratusan juta penduduk yang ada di wilayahnya.

Untuk itulah, para kepala negara di ASEAN perlu memastikan bahwa kapal tersebut mampu terus bergerak maju dan melanjutkan pelayaran, meskipun dalam situasi badai yang sulit.

Presiden mengumumkan bahwa negara-negara anggota ASEAN saat ini sedang menjalankan pembicaraan untuk menyusun kontrak ASEAN ke-4 agar dapat merencanakan strategi organisasi tersebut untuk dua dekade ke depan hingga tahun 2045.

Sejumlah 22 negara undangan telah tiba di Jakarta untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT ASEAN).

Di samping ASEAN, pertemuan puncak ini juga memiliki kehadiran negara-negara mitra di luar wilayah, termasuk China, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada.

Dari 22 negara undangan yang ada, ada tiga di antaranya yaitu Thailand, Amerika Serikat, Rusia yang tidak dihadiri oleh pemimpin negara atau pemerintahan.

Sarun Charoensuwan, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Thailand, menjadi perwakilan Thailand. Wakil Presiden Kamala Harris akan memimpin delegasi dari Amerika Serikat, sementara Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov akan menjadi perwakilan Rusia.

Jarak perdana menteri dari Jepang, China, Australia, dan Kanada sudah dikonfirmasi untuk hadir. Yoon Suk Yeol, Presiden Korea Selatan, juga akan menghadiri konferensi tiga hari tersebut. Negara-negara ini memiliki kemitraan dengan negara-negara di wilayah ASEAN.

Beberapa badan internasional yang turut serta dalam pertemuan ini meliputi Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.***

Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah