Network
SUMBA STORI - Banyak orang Katolik bermimpi untuk melakukan ibadah dan menempuh pendidikan di Vatikan.
Kemudian, bagaimana jika seorang muslim dapat melanjutkan studi di sebuah negara yang merupakan pusat Gereja Katolik Roma itu.
Sang pemuda muslim asal Indonesia, Deni Iskandar, mengalami pengalaman yang tak pernah ia duga sebelumnya. Ia mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Vatikan.
Untuk diketahui, Deni adalah lulusan Fakultas Ushuluddin, Jurusan Studi Agama-Agama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain berkesempatan berkuliah di Vatikan, Deni juga memiliki kesempatan untuk bertemu secara langsung dengan Paus Fransiskus, yang juga menjabat sebagai Presiden Vatikan dan Pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia.
Saat berada di Vatikan, Deni mengenyam pendidikan di Pontifical University Thomas Aquinas-Angelicum dan Pontificia Università Gregoriana melalui Nostra Aetate Foundation di Dicastery for Interreligious Dialogue (NAF-DID).
Peluang yang diperoleh Deni pasti merupakan keinginan banyak umat Katolik. Deni, seorang anak yang menjual kopi di Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat, telah menerima beasiswa dari Yayasan Nostra Aetate, Vatikan, untuk mengejar studi di bidang Hubungan Antaragama.
Pada pendapatnya, Pater Markus Solo, seorang pastor SVD dari Flores, NTT, telah menjadi sosok yang berperan penting sehingga ia berkesempatan kuliah di Vatikan.
“Berkat wasilah (pertolongan melalui perantaraan) seorang Pastor Katolik, bernama Pater Markus Solo yang akrab disapa Padre Marco, saya bisa punya kesempatan belajar di kampus Kepausan dan juga pada Dikasterium Kepausan milik negara Vatikan,” kata Deni seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, pada Rabu, 10 Januari 2024.
