Anies-Muhaimin Siap Benahi Distribusi Pupuk di Indonesia

- 20 Januari 2024, 17:45 WIB
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) usai pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ke KPU, Kamis, 19 Oktober 2023.
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) usai pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ke KPU, Kamis, 19 Oktober 2023. /Pikiran Rakyat/Boy Darmawan/

SUMBA STORI - Dewan Pakar Tim Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Achmad Nur Hidayat, tegas menyatakan kesiapan pasangan capres nomor urut 1 untuk memperbaiki sistem distribusi pupuk di seluruh Indonesia.

Menurutnya, terdapat kejelasan bahwa sistem yang ada untuk distribusi pupuk bersubsidi di Indonesia tidak efisien berdasarkan analisis masalahnya.

Cara yang lebih efektif adalah dengan memberikan subsidi pupuk secara langsung kepada petani, kata dia, bukan melalui produsen atau sistem distribusi yang rumit. Menurutnya, data menunjukkan ada berbagai masalah dalam distribusi pupuk bersubsidi di Indonesia, termasuk tindakan yang tidak sesuai dengan aturan dan penggunaan yang tidak semestinya.

Selain itu, bantuan subsidi yang mencapai puluhan triliun rupiah, yang semestinya dirujuk untuk membantu petani, sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Situasi ini menyerupai kejadian elpiji 3 kilogram yang terjadi, dimana terdapat perbedaan harga antara pupuk yang menerima subsidi dan yang tidak, sehingga mengakibatkan terjadinya moral hazard.

Selanjutnya, tindakan diduga mencampur pupuk yang mendapat subsidi dengan pupuk yang tidak mendapat subsidi untuk mencari keuntungan tambahan telah merugikan para petani dengan berdampak negatif pada produksi makanan, produktivitas, dan pendapatan mereka.

"Salah satu masalah utama terletak pada sistem distribusi pupuk yang dikelola oleh BUMN. Banyak pupuk yang tidak terdistribusi dengan baik, mengendap di gudang penyimpanan pabrik, dan tidak sampai ke tangan petani," katanya seperti dikutip dari Antara, pada Sabtu, 20 Januari 2024.

Para aktivis dan ahli kebijakan publik ini berpendapat bahwa pelaksanaan penyaluran pupuk melalui e-RDKK dan kartu tani, yang semula dimaksudkan untuk mempermudah petani, kerap kali menimbulkan masalah. Situasi ini semakin mendesak pada saat musim tanam, dimana petani amat memerlukan pupuk tetapi justru dihadapkan pada kelangkaan.

Tim nasional AMIN memberikan lima rekomendasi untuk mengatasi masalah distribusi pupuk petani, di antaranya:

1. Pemberian subsidi langsung kepada petani

Halaman:

Editor: Yanto Tena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah