SUMBA STORI - Pulau Sumba yang indah memiliki pemandangan alam yang menakjubkan dan budaya yang kaya. Pasola adalah salah satu festival budaya yang paling dinantikan penduduk setempat.
Kisah ini menceritakan tentang perjalanan seorang pemuda bernama Umbu yang menjadi bagian dari atraksi Pasola dan pengalaman berharga yang ia peroleh dalam pertempuran dan persaudaraan.
Umbu dibesarkan di sebuah desa kecil di Sumba. Sejak kecil ia sering mendengar cerita tentang Pasola dari kakeknya. Pasola adalah perang tradisional yang dilakukan oleh dua kelompok etnis di Sumba sebagai bagian dari ritual keagamaan mereka untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah. Pasola terkenal menggunakan tombak yang diluncurkan dengan kecepatan tinggi oleh seorang penunggang kuda.
Baca Juga: Cerita Pendek, Pejuang dari Pelosok Sumba
Suatu hari, Umbu mendengar bahwa Pasola hendak dilangsungkan. Dia sangat bersemangat dan ingin bergabung dalam perayaan itu. Umbu memutuskan untuk berlatih berkuda dan memanah untuk mengikuti Pasola. Setiap hari dia menghabiskan waktu di padang rumput, berlatih keras dan dengan penuh semangat.
Waktu berlalu dan hari Pasola pun tiba. Umbu pergi bersama kelompoknya ke medan perang yang dipilih. Di sana ia melihat ribuan penonton yang antusias di daerah tersebut. Suhu naik saat kedua faksi berdiri di tengah medan perang besar. Begitu aba-aba diberikan, Pasola akhirnya berlangsung, Penunggang yang mengenakan kostum tradisional sumba yang cantik melaju dengan cepat, melemparkan tombak ke arah lawan mereka. Suasana semakin memanas saat kedua faksi bentrok dan medan perang berlumuran darah merah.
Umbu kagum dengan kecantikan dan kekuatan Pasola. Dia menyukai semangat juang dan persaudaraan para penunggang kuda. Meski medan perang penuh dengan tantangan dan bahaya, setiap pengendara saling membantu dan melindungi. Dalam sebuah pertempuran sengit, Umbu melihat seorang penunggang jatuh dari kudanya.
Baca Juga: Mengenal Sealand, Negara Terkecil di Dunia, Penduduk Hanya 50 Orang?
Tanpa ragu, Umbu meluncur ke arahnya dan membantunya berdiri. Keduanya kembali melanjutkan pertarungan dengan semangat membara.
Umbu sangat memahami betapa pentingnya persatuan dan kerja sama dalam Pasola. Saat matahari mulai terbenam, Pasola berakhir. Kedua kelompok menyerahkan senjata mereka dan saling berpelukan sebagai tanda perdamaian. Umbu senang dan bangga menjadi bagian dari Pasola, sebuah pengalaman yang tidak akan pernah ia lupakan.
Perlu diingit cerita ini ditulis sebagai motivasi bahwa pentingnya persatuan dan kerja sama dalam tim. Kerja sama tim adalah kunci kesuksesan sebuah tim.***
Disclaimer: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Tulisan ini bukan produk jurnalistik, melainkan opini pribadi penulis.