SUMBA STORI - Hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengakibatkan bencana alam longsor.
Longsor terparah terjadi di Dusun Haulata, Desa Lutharato, yang mengakibatkan 35 warga terpaksa mengungsi akibat permukiman mereka tertimbun longsor.
Meski tidak ada korban jiwa, longsor yang terjadi pada Senin 27 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 Wita dini hari mengakibatkan satu Gedung PAUD, Gedung SDI Foholulik dan 28 rumah milik warga mengalami rusak berat.
Baca Juga: Batasi Diskusi, Wagub Minta Konkretkan Invetasi di Pulau-Pulau Kecil
Kejadian tersebut membuat aparat Polsek Lamaknen bergerak cepat membantu mengevakuasi warga beserta barang berharga milik warga.
Dalam proses evakuasi, Rabu 1 Maret 2023 pagi pukul 09.00 Wita, Bhabinkamtibmas Desa Lutharato Polsek Lamaknen, Bripka Arianto A.Kama menggendong salah satu warga lanjut usia (lansia) menuju tempat yang aman.
Masih menggunakan seragam dinas lengkap, Bripka Arianto menunjukan sikapnya sebagai pelayan masyarakat dengan menggendong korban longsor tersebut dari dalam rumah sampai ke dalam mobil yang kemudian diantar menuju Dusun Boltoi, Desa Lutharato
Baca Juga: Pemuda di NTT Perkosa Gadis Bawah Umur dan Rekam Aksi Bejatnya
Bripka Arianto mengaku, aksinya tersebut dilakukan bukan untuk mendapatkan pujian namun dilakukan secara spontan sebagai tanggung jawab Polri sebagai pelayan masyarakat.
"Saya lakukan ini semata-mata karena kemanusiaan karena situasi longsor yang harus segera kita lakukan evakuasi sebelum jatuhnya korban dan kondisi rumah yang mereka huni sudah dalam keadaan retak dan tidak mungkin lagi untuk ditempati," jelas Bhabin.
"Ditambah korban longsor dalam kondisi lumpuh sehingga saya langsung berinisiatif untuk menggendong. Untuk para korban longsor di dusun tersebut, sementara waktu diungsikan ke rumah keluarga mereka masing-masing di dusun Boltoi, Desa Lutharato,"pungkas Bhabin.***
Simak berita terupdate lainnya di Sumba Stori dengan KLIK DI SINI.