Ikut Parade Kebangsaan di Ende, GMKI: Dari Kota Ini, Kita Melihat Indonesia

- 2 Juni 2023, 00:28 WIB
Ikut Parade Kebangsaan di Ende, GMKI: Dari Kota Ini, Kita Melihat Indonesia.
Ikut Parade Kebangsaan di Ende, GMKI: Dari Kota Ini, Kita Melihat Indonesia. /Yanto Tena/Sumba Stori/

Senada dengan itu, Ketua Umum PP GMKI, Jefri Gultom saat dihubungi media menyampaikan bahwa Rumusan Pancasila adalah siasat intelektual Soekarno yang paling progresif. Bahkan diakui negara lain. Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah mengapa atau kenapa harus di Ende?

"Menurut saya bisa jadi ini adalah restu alam semesta. Pertanyaan kedua, mengapa atau kenapa soekarno harus diasingkan di Flores, tepatnya di kota Ende?" 

Baca Juga: Ruang Kosong Demokrasi, Sebuah Catatan dari Kabupaten Sumba Barat Daya

"Kaum musafir bilang ini kode alam. Para mistikus bilang ini misteri kekuasaan Yang Maha Kuasa. Apa jadinya jika indonesia tanpa Ende atau Flores. Sila lain mungkin masih ada tapi simpul keindonesiaan saya pastikan tidak akan ada. Simpul keindonesiaan adalah sila Persatuan Indonesia," lanjut Jefri.

Menurut Jefri, Ende adalah jiwa yang menghidupkan bangsa ini. Ende adalah simpul tenun kebangsaan mengikat perbedaan secara alami. Dari kota ini, kita melihat indonesia yang terbentuk secara apik dari utara hingga selatan. Dari kota ini, kita melihat indonesia berderet makna dari timur hingga barat. Dari kota ini kita menikmati kedamaian. Dari kota ini kita memaknai toleransi.

"Kota ini menjadi teropong persatuan untuk melihat keberagaman sebagai universalitas nilai kemanusiaan. Itulah mengapa Bung Karno menempatkan diri untuk menimbah kebijaksanaan dan belajar dari para misinonaris SVD (Societas Verbi Divini)."

Baca Juga: Berikut 5 Kebiasaan Positif Orang Kaya yang Bisa Ditiru

"Kota ini jadi warisan luhur bangsa sebagai harmoni dari komposisi nada - nada indah yang disatukan not-not yang berbeda. Dari kota ini, Indonesia dengan realitas perbedaannya bisa kita maknai dalam Tarian Gawi," jelasnya.

"Kota ini jadi titik temu perbedaan bangsa indonesia seperti cahaya fajar yang ketika saatnya terbit, kegelapan manapun tak akan menghalangi," pungkas Jefri Gultom.***

Halaman:

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x