Bupati Kodi Mete Sebut Lima Desa di Sumba Barat Daya Hampir 100 Persen Bercahaya

- 6 Januari 2024, 16:34 WIB
Ilustrasi desa bercahaya di Sumba Barat Daya.
Ilustrasi desa bercahaya di Sumba Barat Daya. /Pixabay/HarryJBurgess/

SUMBA STORI - Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dr Kornelius Kodi Mete menyebut sebanyak lima desa di daerah itu hampir 100 persen bercahaya.

Demikian disampaikan Kodi Mete dalam acara Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBD di lapangan Galatama, Kota Tambolaka, pada Jumat, 5 Januari 2024.

Hal tersebut, Kodi Mete, sampaikan terkait program 7 jembatan emas Kabupaten SBD, yakni desa bercahaya, desa berair, desa berkecukupan pangan, desa sehat, desa cerdas, desa tentram, dan desa wisata.

Dia mengatakan, dalam dokumen pihaknya mencatat sejumlah desa di Kabupaten SBD yang mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

"Ada tercacat di dokumen kami, paling tidak ada lima desa hampir 100 persen rumahtangga-rumahtangga bercahaya. Terima kasih kepada para kepala desa yang telah mewujudkan desa bercahaya," ucap Bupati Kodi Mete.

Pada kesempatan tersebut, Bupati SBD juga berharap PLN terus mendorong dan mendukung para kepala desa dalam mewujudkan program desa bercahaya.

Sementara itu, pantau media ini di beberapa desa seperti di Desa Menne Ate masih ada sejumlah rumah yang masih minim penerangan atau belum bercahaya.

Sejumlah masyarakat di Desa Menne Ate, Kecamatan Wewewa Barat, mengharapkan ada perhatian sedikit dari pemerintah terkait fasilitas peneragan di desa itu.

Fasilitas penerangan dibutuhkan dikarenakan untuk kenyamanan masyarakat sekitar mengingat akibat gelapnya lokasi disekitarnya pada malam hari.

Kepala Desa Menne Ate Urbanus Umbu Baga, pada Sabtu, 6 Januari 2024, mengatakan sebanyak 340 unit rumah di desa itu masih ada kurang lebih 100 unit rumah yang masih minim penerangan.

Dari sejumlah rumah yang belum tersentuh fasilitas peneragan, kata Urbanus, disebab oleh jauh dari jaringan, selain itu juga sebut dia lagi, akibat rendahnya tegangan jaringan kabel menuju rumah-rumah yang belum terjangkau.

"Kami sudah buat proposal ke PLN juga, karena jaringan haknya PLN," kata Urbanus.

Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi ke PLN di wilayah setempat.***

Editor: Yanto Tena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah