Lahan Pertanian Warga di Sumba Timur Rusak Dilanda Bencana Banjir dan Tanah Longsor

- 14 Maret 2024, 09:51 WIB
Longsor pada salah satu ruas jalan menuju Desa Ramuk, Kecamatan Pinupahar, Sumba Timur, NTT karena hujan deras dan angin kencang, Selasa, 12 Maret 2024.
Longsor pada salah satu ruas jalan menuju Desa Ramuk, Kecamatan Pinupahar, Sumba Timur, NTT karena hujan deras dan angin kencang, Selasa, 12 Maret 2024. /ANTARA/Dokumen pribadi/am/

 

SUMBA STORI - Bencana banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan sejumlah lahan pertanian warga rusak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur, tengah melakukan pendataan wilayah yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem tersebut.

"Kami masih koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan sementara, sembari mendata laporan yang masuk," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumba Timur Yonatan Marawali, sebagaimana dilansir dari ANTARA, Kamis, 14 Maret 2024.

Berdasarkan laporan sementara yang masuk ke BPBD Sumba Timur, ruas jalan provinsi di wilayah selatan Kecamatan Ngadu Ngala terputus sebagian karena banjir pada, Selasa, 12 Maret 2024.

Ruas jalan itu satu-satunya akses jalan yang menghubungkan Desa Kakaha dan Desa Hamba Wutang. Laporan lain juga menyebut kejadian longsor di Desa Ramuk, Kecamatan Pinupahar.

Akibat hujan ekstrem tersebut, menyebabkan kerusakan tanaman jagung dan padi dikarenakan tergenang air.

"Kami juga hari ini ke lokasi bencana, sedangkan data terdampak masih dirampungkan menunggu laporan dari kepala desa yang terdampak," ucapnya.

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem saat ini, kata dia, BPBD Kabupaten Sumba Timur telah menyebarluaskan informasi peringatan dini dan imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Halaman:

Editor: Yanto Tena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x