Rupiah Melemah Akibat Ketatnya Pasar Kerja di AS

- 31 Januari 2024, 09:55 WIB
Ilustrasi uang rupiah.
Ilustrasi uang rupiah. /Pixabay/Mohamad Trilaksono

SUMBA STORI - Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS pada awal perdagangan Rabu karena adanya keadaan pasar kerja yang semakin ketat di Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah terhadap dolar AS yang diperdagangkan di antarbank di Jakarta, pada Rabu pagi terpantau mengalami penurunan 31 poin atau sekitar 0,19 persen, dengan nilai tukar mencapai Rp15.811 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan penurunan dari sebelumnya yang mencapai Rp15.780 per dolar AS.

"Dolar AS memangkas pelemahan setelah rilis data lapangan tenaga kerja yang tercatat lebih tinggi dari perkiraan," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede sebagaimana dikutip dari Antara, pada Rabu, 31 Januari 2024.

Menurut Josua, jumlah Job Opening AS dalam JOLTS pada bulan Desember 2023 telah meningkat menjadi 9,03 juta dari sebelumnya 8,93 juta. Ini menunjukkan bahwa pasar kerja di AS menjadi lebih kompetitif.

Selain itu, pada bulan Januari 2024, terjadi kenaikan pada Conference Board (CB) Consumer Confidence, yang merupakan salah satu tolok ukur kepercayaan konsumen AS, menjadi 114,8 dibandingkan dengan angka 108 pada bulan Desember 23. Penguatan dolar AS juga didukung oleh peningkatan kepercayaan konsumen.

Pada saat yang sama, mirip dengan pergerakan dolar AS, tingkat pengembalian obligasi Pemerintah AS yang berumur 10 tahun turun sebesar empat basis poin (bps) menjadi 4,03 persen.

Investor mungkin tetap berwaspada terhadap keputusan Bank Sentral AS atau The Fed yang akan diambil dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada bulan Januari 2024, yang akan diumumkan pada malam ini.

Josua memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada dalam kisaran antara Rp15.750 per dolar AS hingga Rp15.850 per dolar AS.

Sebaliknya, tingkat pengembalian utang Pemerintah Indonesia mengalami penurunan sebesar 3-4 bps, dipicu oleh menurunnya imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Jumlah perdagangan obligasi Pemerintah Indonesia mencapai Rp36,70 triliun, mengalami kenaikan dibandingkan dengan jumlah pada Jumat, 26 Januari 2024 sebelumnya, yang mencapai Rp16,11 triliun.

Halaman:

Editor: Yanto Tena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x