Network
SUMBA STORI - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid mengatakan, jamu yang merupakan ramuan khas Indonesia akan segera diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari NKRI.
“Ini bocoran sedikit ya, jamu akan ditetapkan tahun ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO,” katanya dikutip Sumbastori.com dari Antara, pada Minggu, 19 November 2023.
Dia menyampaikan bahwa jamu akhirnya mencapai penghargaan WBTB setelah didaftarkan pada 7 April 2022 bersama dengan enam nominasi lainnya.
Hilmar telah memastikan, pengumuman perolehan gelar baru akan dilakukan tahun ini, meskipun dia tidak memberikan detail mengenai tanggal resmi. Waktu yang tersisa hanyalah satu setengah bulan.
Dirinya berpendapat bahwa yang dianggap sebagai WBTB bukan hanya jamu dari sebuah daerah khusus, tetapi meliputi keseluruhan praktik jamu, terutama pada kemampuan masyarakat dalam menciptakannya.
Ia menyatakan, seperti budaya Indonesia yang lain, jamu juga merupakan bagian warisan budaya yang perlu dilestarikan. Jamu telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia selama berabad-abad sebagai simbol pengetahuan tradisional yang telah diwariskan dari masa ke masa.
Jamu adalah suatu praktik budaya yang digunakan untuk merawat kesehatan dengan cara mencegah dan meningkatkan kesehatan. Minuman jamu merupakan hasil dari sejarah panjang peradaban masyarakat di Nusantara yang tak bisa dipisahkan dari ikatan budayanya.
