Baca Juga: Percepat Transisi Ekonomi Melalui Insentif PPN, Pembelian KBLBB Roda Empat dan Bus Berupa Diskon
Makna Jumat Agung dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengorbanan, penderitaan dan kemenangan. Yesus rela mengorbankan diri-Nya, sebagai wujud kasih-Nya yang besar kepada umat manusia.
Tidak berhenti di situ, Jumat Agung berarti penderitaan belum berakhir. Sama seperti Yesus memikul Salibnya ke Golgota, setiappun harus orang memikul salibnya sendiri untuk mengenang Yesus yang telah mengorbankan nyawanya demi dosa umatnya.
Jika kita memiliki pola pikir pemenang, kita tidak akan menyerah sampai kita mendapatkan kemenangan itu.
Baca Juga: Pastikan Kesiapan Petugas dan Peralatan Selama Ramadhan dan Idul Fitri, PLN Gelar Apel Siaga
3. Situasi Hening dan Berduka sebagai Ritual Perayaan Jumat Agung
Jumat Agung adalah rangkaian perayaan Paskah umat Kristiani setelah Kamis putih (perayaan Perjamuan Terakhir). Pada hari raya ini, umat Kristiani mengenakan pakaian berwarna gelap untuk menunjukkan duka cita.
Di beberapa denominasi Kristiani, suasana ibadat atau Misa Jumat Agung diheningkan tanpa nyanyian. Suasana ini merupakan bentuk penghormatan atas pengorbanan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat umat manusia.