Baca Juga: Berikut 5 Persiapan Lebaran yang Harus Anda Lakukan Sekarang
Darmawan memaparkan bahwa dalam manajemen energi primer tersebut PLN juga berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sehingga monitoring rantai pasok energi dijalankan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.
"Kolaborasi menjadi kunci penting manajemen energi. Kami bersyukur semua proses yang sebelumnya rumit dan tumpang tindih itu bisa disederhanakan dan dioptimalkan melalui digitalisasi sistem," tambah Darmawan.
Darmawan juga menekankan pentingnya program transisi energi nasional. Karena itulah, pemerintah mendorong terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan memberikan bantuan pembelian dan konversi kendaraan konvensional ke listrik.
Baca Juga: Kuliah Sambil Cari Uang? Berikut 4 Bisnis Yang Wajib Mahasiswa Coba
Lebih lanjut, kata Darmawan, semakin terwujudnya ekosistem kendaraan listrik nantinya akan mendukung ketahanan energi nasional. Karena akan mengubah ketergantungan konsumsi masyarakat dari energi fosil berbasis impor ke energi listrik domestik.
"Ini bukan sekedar kita beralih ke energi masa depan yang bersih dan ramah lingkungan, yaitu listrik. Ini sekaligus _shifting_ energi fosil yang berbasis impor ke listrik domestik yang ramah lingkungan," tukas Darmawan.
Dengan demikian, PLN terus mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di tanah air dengan menyediakan segala kebutuhan pengguna mobil atau motor listrik. Mulai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di seluruh Indonesia, hingga program promo pengisian daya kendaraan listrik di rumah.